Curhat Ramadhan Perdana Pasca
Revolusi
Kemarin ba’da Ashar tepatnya tanggal 18 Juli 2014 di lantai bawah Imaroh 208, DPI bagian Pendidikan yang dikoordinatori oleh Agus Mujib sukses menjalankan program curhat ramadhan yang pertama kalinya semenjak revolusi Libya.
Curhat ramadhan untuk
perdana ini materinya dibawakan oleh Ust. Eling Fanny Ardhiyanto, Lc
dengan tema “ Hikmah Ramadhan” dengan pembawa acaranya Kor. Pendidikan, saudara Agus Mujib. Acara yang dilangsungkan oleh bagian pendidikan
ini berjalan cukup meriah dengan dihadiri belasan Anggota KKMI termasuk
Akhwat.
Konsep acara itu menyesuaikan dari program curhatan itu sendiri, maksudnya tidak
hanya pemateri saja yang bisa aktif dalam berbicara namun semua anggota yang
hadir juga bisa secara bebas berpendapat, sharing ilmu dan pengalaman. konsep
yang diterapkan ini berhasil membuat
acara ini sangat menarik, terbukti dari
minatnya dan keaktifan para peserta yang hadir untuk berbagi pengalaman dan ilmu.
Kesuksesan acara ini
juga ditunjang dari pembawaan Ustd. Eling sebagai pemateri yang cukup pandai memancing pertanyaan kepada
seluruh peserta yang hadir, dimulai dari pertanyaan apa itu Hikmah Ramadhan ?
kenapa puasa harus 30 hari ? dan apa bedanya puasa yang dilakukan orang yang
sudah menikah dengan yang masih bujang ? pertanyaan yang terakhir cukup
mengundang sedikit tawa dan memecah susasana yang hening, entah kenapa ?
mungkin mahasiswa disini sensitif ataukah memang kebelet kawin ? Wallau A’lam
Bish-Showab .
Menjelang selesainya acara, suasananya makin menarik ketika
hampir setiap anggota menceritakan pengalamanya tentang keajaiban rezeki yang
mereka dapatkan di bulan Ramadhan. diantaranya saudara Mikael dan Hilmi yang merasakan keajaiban
rezeki itu benar-benar nyata hadir dalam kehidupan mereka berdua. Saudara Mikael pernah bershodaqoh 100 dolar kemudian selang sehari langsung mendapatkan gantinya dari Allah SWT sebesar
1000 Dinar. Begitu juga dengan Hilmi pernah menyumbangkan 200 dolar namun dalam
tempo yang sebentar juga ia mendapat rezeki yang tak terduga dengan nominal
2000 dinar.
Acara ini selesai ketika dikumandangkannya adzan Maghrib yang
menadai waktu Iftor telah tiba. Adapun bagian Pendidkan sudah menyiapkan menu Iftor, yaitu Kurma,
susu dan teh hangat. Selesai iftor para mahasiswa langsung menunaikan sholat
maghrib berjamaah lalu dilanjutkan dengan makan makanan berat dan diakhiri
dengan sholat ghaib untuk saudari Gusti Rahmah seorang mahasiswi Mesir yang
meninggal karena mempertahankan kehormatanya dari sekawanan perampok.
Departemen Jurnalistik dan kepustakaan
Komentar