Silaturahmi Dubes RI Untuk Libya Dengan Mahasiswa Indonesia di Kampus IICC



Silaturahmi Dubes RI Untuk Libya Dengan Mahasiswa Indonesia di Kuliyyah Dakwah Islamiyah Berlangsung Khidmat

 Oleh : Riyadi S. Harun ( Ma'had Tsani Ta'hili )

          TRIPOLI - Mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Kuliyyah Dakwah Islamiyah menyambut kedatangan Bapak Duta Besar RI untuk Negara Libya yang pertama kalinya pada hari senin (8/6/2015) setelah sekretariat KBRI Libya pindah ke Djerba (Tunisia). Seperti yang diberitakan oleh beberapa media sebelumnya, kondisi Kota Tripoli yang masih belum stabil telah membuat beberapa negara memutuskan untuk memindahkan sekretariat kedutaannya ke negara-negara terdekat seperti Tunisia, Mesir dan Malta. Meskipun sempat terlambat satu jam dari waktu yang telah dijadwalkan pada pukul 14:00 siang, kedatangan Bapak Dubes RI yang didampingi tiga stafnya tersebut berlangsung begitu khidmat.
            Muhammad Hilmi Huzaim, Ketua KKMI mengaku suatu kehormatan bagi mereka bisa bertatap muka langsung dengan Pak Dubes yang sengaja datang untuk bersilaturrahmi dengan mereka. “Kita berharap kedatangan Bapak kali ini semakin menambah motivasi kita dalam belajar, apalagi sekarang masih berlangsung ujian akhir,” katanya sembari meminta dido’akan agar semua Mahasiswa Indonesia mendapat nilai terbaik dalam ujian akhir kali ini.
            Dalam sambutannya, Pak Dubes banyak menginformasikan tentang kondisi terkini yang terjadi di Libya sesuai dengan pengamatan beliau dan belum bisa memastikan kapan bisa kembali ke sekretariatnya semula di Kota Tripoli karena sampai berita ini dikeluarkan KBRI masih dalam kondisi Ambassador in Exile (Duta Besar Dalam Pengasingan) sama seperti  KBRI di Yaman yang saat ini berkantor di Negara Oman. “Kami belum bisa memastikan kapan bisa kembali lagi kesini (Tripoli) yang jelas kerja di tempat sendiri jauh lebih enak daripada harus numpang ditempat orang dan saya mohon do’a dari kalian,” kata lelaki yang memiliki nama lengkap Raudin Anwar tersebut. “Kalian disini tidak hanya harus belajar Bahasa Arab, pandai-pandailah mengambil pelajaran dari konflik yang sedang terjadi di Libya, benar adanya Islam Rahmatan Lil ‘Alamin  tapi saya rasa tidak demikian dengan orang-orang muslimin,” lanjutnya.
            Selain masalah kondisi terkini yang terjadi di Libya, dalam kesempatan tersebut pak Bambang yang merupakan staf baru KBRI juga mengabarkan masalah TEMUS (Tenaga Musiman) Haji. “Alhamdulillah, seperti tahun sebelumnya DIRJEN Haji dan Umrah Indonesia tahun ini kembali memberi kesempatan kepada Mahasiswa Indonesia yang ada di Libya untuk berkesempatan menjadi Tenaga Musiman (TESMUS) Haji dengan jumlah tiga orang tapi karena kondisi kita seperti sekarang ini kami tidak bisa membuat banyak. Namun, kami akan membantu sebisa kami agar kalian bisa menunaikan tugas ini dengan lancar,” kata Bambang Prija Hutama yang saat ini bertugas di bagian PENSOSBUD & PROTKONS KBRI untuk Libya.
            Diakhir pertemuan, Pak Dubes meminta kepada seluruh mahasiswa untuk lebih sering berkomunikasi dengan pihak KBRI dan tetap berhati-hati ketika ingin keluar dari komplek kampus. “kondisi diluar belum begitu stabil, kalau memang tidak begitu penting mendingan disini gitu ya dan jangan lupa untuk selalu memberi kabar kepada kami tentang kondisi kalian karena bagaimanapun kondisi masyarakat Indonesia yang berada disini, KBRI akan tetap berusaha menjadi bapak yang baik, seperti yag ditekankan oleh KEMENLU bahwa perlindungan terhadap WNI harus dinomorsatukan,” kata Raudin mengingatkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN | Program Beasiswa Islamic Call College, Libya | S1, S2, S3 | 2023

𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐧𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 𝐈𝐬𝐥𝐚𝐦𝐢𝐜 𝐂𝐚𝐥𝐥 𝐂𝐨𝐥𝐥𝐞𝐠𝐞 𝐋𝐢𝐛𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐤𝐚 !

Materi Marhala Dasar, Belajar Bahasa Arab KKMI Libya Via WhatsApp