Muslim Cerai Berai
Muslim Cerai Berai
Oleh : Alvan Satria Shidiq
Oleh : Alvan Satria Shidiq
Sesuatu
yang belakangan ini pernah hangat di Bumi Pertiwi, tetang umat islam yang
semakin hari semakin terkotak-kotakkan oleh golongan dan kelompok mereka
masing-masing. Tidak ada salahnya pada kelompok atau golongan, namun ego
individu dan kurangnya pengetahuan agama yang mengeruhkan suasana. Sebagai seorang muslim
saya merasa semua muslim di dunia ini adalah saudara sebagai mana yang telah Allah jelaskan dalam
alquran.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ
وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya
: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara
keua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat. (Qs al Hujarat:10)
Persaudaraan,
itulah yang terpenting. Ego dan kurangnya pengetahuan agama membuat kita
menjadi orang-orang yang taqlid buta. Belakangan ini kita sama-sama mendengar
dan menyaksikan tentang kelompok-kelompok di Indonesia yang saling tuding satu
sama lain, menggap diri paling benar dan merasa yang lain salah. Tanpa sadar
kita sudah mencederai hubungan persaudaraan sesama muslim. Bukankah muslim itu
ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW. :
المؤمن
للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا (رواه البخاري ومسلم
“Orang
mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang memperkuat antara yang
satu dengan yang lainnya.” (H.R Bukhari, Muslim)
Sebuah
bangunan, akan berdiri kokoh jika satu sama lain saling menguatkan, agar tak
goyang oleh badai ataupun tak runtuh oleh gempa. Begitulah seharusnya kita
sesama muslim saling menopang satu dengan yang lainnya. Belum lagi diera
demokrasi ini kita mulai membenci satu sama lain, tidak lain hanyalah karena
beda pandangan politik, lagi-lagi kita di kotak-kotakan dalam model dan bentuk
lain. Sejatinya sesama muslim harus saling mencintai, sebagaimana yang telah di
perintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
dalam sabdanya :
عن ابي
حفس عمر ءابن خطاب رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله وسلم
لا يؤمن احدكم حتى يحب لاخيه مايحب لنفسه (رواه بخاري ومسلم
لا يؤمن احدكم حتى يحب لاخيه مايحب لنفسه (رواه بخاري ومسلم
“Seseorang
di antara kamu tidak akan beriman (dengan sempurna) kecuali mencintai
saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri” (H.R Bukhari, Muslim)
Bayangkanlah betapa pentingnya
persaudaraan antara sesama muslim hingga Rasulullah mengatakan tidak akan
beriman seorang muslim jika belum mencintai saudaranya (sesama muslim).
Sayangnya hal ini sangat bertolak belakang dengan keadaan umat islam hari ini.
Kita hanya mementingkan pribadi, kelompok tanpa memandang kemaslahatan umat. Kita memang tak lahir di rahim yang sama, tumbuh di tanah yang
berbeda bahkan tak saling tau satu sama lain, namun kita satu tubuh dalam
kalimat Laa Ilaha Ilallah.
Kapan islam akan jaya lagi?, jika
kita masih saling kafirkan satu sama lain, tak adakah kerinduan akan kejayaan
islam kembali?. Mari sama-sama kita renungkan hal ini, sudah saatnya umat islam
bersatu, bukan bercerai berai lagi, kita hadang musuh dengan kebersamaan,
yakinlah jika umat islam bersatu secuilpun tak aka ada yang berani menyinggung
kulit kita. Allahu Akbar!!
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ
بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ
شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ
اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.” (Q.S. Ali ‘Imran ayat 103)
Komentar