Friendly Match
Indonesia vs Burkina Faso
Puncak musim dingin di pertengahan Desember tak
menyurutkan para mahasiswa di Kuliyah Dakwah Islamiyah Tripoli dari berbagai
aktivitas di luar jam kuliah. Salah satunya adalah yang dilakukan Kesatuan
Keluarga Mahasiswa Indonesia (KKMI) Tripoli, Libya. KKMI mendapat undangan dari
Persatuan Mahasiswa Burkina Faso untuk melakukan pertandingan sepakbola dalam
rangka Tasyakuran Harun Tarawori salah seorang mahasiswa Burkina yang beberapa
hari yang lalu telah menyelesaikan Studi S2 nya.
Pertandingan dibuka dengan guyuran hujan deras khas
musim dingin di Libya. namun Alhamdulillah akhirnya selepas Ashar hujan pun
reda dan pertandingan bisa dimulai sesuai jadwal. Susunan pemain timnas
Indonesia KKMI terdiri dari para pemain dari berbagai daerah di Indonesia :
Hanif Ma’asy Rahman(Ciamis), Fikri Mubarak(Padang), Agus Mujib(kota Cirebon),
Habiburahman(Magelang), jamaluddin Al Afghani(Bogor), chairul Amin(Jambi),
Ahmad Dhahabi(Lamongan), Mala Sujana(Lombok), Alvan(Padang).
Pertandingan berlangsung cukup sengit dan timnas
Indonesia sempat kebobolan di permulaan babak pertama lewat tendangan jarak
jauh yang cukup keras ke arah gawang sehingga merepotkan penjaga gawang
Jamaluddin di menit ke -5. Namun Timnas indonesia tak kehilangan konsentrasi
sehingga tak butuh waktu lama untuk menyamakan kedudukan dan akhirnya di menit
ke-7 chairul Amin bisa menjebol gawang Burkina faso lewat umpan dari Agus
mujib. Permainan berlangsung cukup sengit di tengah medan yang cukup licin
sehingga sesekali para pemain terjatuh karena terpeleset. Timnas Indonesia
akhirnya bisa menambah pundi-pundi golnya lewat tendangan kaki kiri penyerang
asal Cirebon, Agus mujib ke sudut kanan gawang dan skor berubah menjadi 2-1.
Tak lama kemudian akhirnya Agus menambah koleksi golnya lewat bola muntah dari
tendangan Chairul Amin yang sempat berhasil di halau kiper Burkina dan akhirnya
bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Agus sehingga skor berubah menjadi 3-1
hingga babak pertama usai.
Pada babak kedua tim Burkina Faso mulai bangkit dan
meningkatkan kualitas serangan dan Timnas Indonesia mulai kewalahan. Satu
persatu pemain dari Indonesia mulai digantikan dan masuk Mala Sujana dan Ahmad
Dhahabi. Namun Alhasil, Indonesia semakin kecolongan dan bisa terkejar gol demi
gol sehingga skor berubah menjadi imbang 3-3. Permainan indonesia yang mulai
kacau dan akhirnya malapetaka pun datang. Sang kiper Jamaluddin kebobolan lewat
tendangan jarak jauh yang sangat keras dan keadaan pun berbalik arah dengan
skor 3-4. Namun dimenit-menit terakhir akhirnya pemain belakang Fikri Mubarak
berhasil menyelamatkan Indonesia dari kekalahan sehingga bisa menahan imbang
4-4 hingga wasit asal Togo meniupkan peluit tanda pertandingan usai.
Para pemain pun saling bersalaman dan berfoto bersama
dan penonton bersorak gembira diiringi tepuk tangan untuk para pemain. Rois
Ittihad A’am (ketua BEM) Fuad Sano menambahkan ;” pertandingan seperti ini
sangatlah penting karena selain dalam rangka hiburan juga yang paling penting
untuk mempererat tali persaudaraan sesama muslim tanpa memandang negara dan bahasa”.
laporan Agus Mujib, mahasiswa kuliyah dakwah tahun III jurusan sastra dan bahasa arab.
Komentar