Berjalan diatas Sunnah
Oleh : Riyadi S Harun
Defisini
sunnah dalam buku Dirasatul Firaq karya Tim Ulin Nuha Ma’had Aly An-Nur
dijelaskan, bahwasanya kata As-Sunnah yang mempunyai bentuk jamak yaitu As-Sunan
memiliki arti sejarah (perjalanan hidup) dan jalan (metode) yang ditempuh.
Di sini rujukan sunnah yang kita gunakan
sebagai umat islam adalah metodenya baginda Rasululah Muhammad SAW. Sebagai
contoh dikatakan, “puasa hari senin dan kamis itu adalah sunnah, artinya kedua
kegiatan tersebut adalah bagian dari jalan atau metode yang pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad Sallallahu’alaihiwasallam dimasa hidupnya dan itu
dianjurkan untuk kita lakukan sebagai umatnya”.
Yang perlu kita
ketahui, setiap sunnah yang dianjurkan kepada kita pasti akan memberi manfaat
walaupun manfaat tersebut belum bisa dibuktikan dengan logika. Begitu juga
dengan larangannya. Sebagai contoh, ketika Nabi Muhammad Sallallahu’alaihiwasallam
melarang umat islam berzina (berhubungan intim tanpa ikatan pernikahan yang
sah), -orang berzina pasti akan gonta-ganti pasangan dalam berhubungan- apakah
beliau sudah mengetahui efek dari zina tersebut khususnya yang menyangkut
kesehatan si penzina? Dan sekarang baru terbukti bahwa zina merupakan penyebab
terbesar dari penyakit HIV/AIDS.
Di segala aspek
kehidupan, metode Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam dan para sahabat
adalah yang paling sempurna. Seberapa besar kemampuan kita untuk bisa hidup
selayaknya kehidupan mereka, itu yang masih menjadi tanda tanya besar untuk
kita. Namun, sebagai umat yang selalu merindukan pertemuan dengan pemimpinnya
bahkan penciptanya cobalah untuk mengingatnya dengan cara hidup sebagaimana
yang baginda Sallallahu’alaihiwasallam contohkan. Berusahalah untuk
meneladani kehidupannya dengan mempraktekkan hidup ala Rasulullah, karena
jangan pernah menganggap diri Anda seorang supporter klub sepak bola
dunia terkenal kalau Anda tidak memiliki atribut klubnya bahkan lebih parah
lagi Anda sama sekali tidak mengenal pemainnya satu orang pun.
Komentar