Berita
ini begitu hangat dan tersebar begitu cepat oleh media. Facebook, twitter dan
media social lainya merupakan tempat ternyaman untuk berita ini tersebar. Usut
punya usut benar gak sih berita ini?.
Pada pertemuan ini dihadiri perwakilan mahasiswa dari Negara-negara Afrika diantaranya Niger, Nigeria, Senegal, Burkinafasso, Guinea Bisau dan kami turut hadir mewakili mahasiswa dari Asia yaitu Indonesia dan Thailand, selain itu Rektor IICC beserta wakilnya juga turut menyertai kami. Ketua-ketua kelompok orang Afrika di Libya juga ikut serta pada pertemuan ini, mereka diantaranya dari Gambia, Nigeria, Ghana serta banyak lagi dari Negara lain di Afrika.
Dalam pertetemuan itu perwakilan Kementerian Dalam Negeri Libya, blak-blakkan
menyampaikan bahwa isu tersebut hanyalah bohong belaka. Faktanya justru
sebaliknya, Libya menerima dan menampung orang-orang Afrika yang masuk ke Libya
walaupun tanpa visa dan paspor yang jelas. Banyak dari mereka yang sudah
bekerja, hingga banyak juga yang menikah dengan orang Libya.
Pernyataan
itu dibenarkan oleh ketua kelompok dari
Gambia, dia mengatakan sudah hidup di Libya selama 45 tahun tidak pernah
mendengar dan melihat isu tersebut, Beliau punya orang-orang di berbagai kota
dan provinsi di Libya, tidak pernah isu tersebut sampai ketelinganya. Bahkan
orang Libya sangat bersahabat, tambahnya.
Ketua
kelompok dari Nigeria juga mengeluarkan pernyataan yang sama, katanya orang-orang
Libya selalu membantu dan mendukungnya dalam banyak hal. Dan isu orang Afrika
di jual di Libya itu tidak benar.
Pernyataan
yang sama juga terlontar dari ketua-ketua kelompok lain dari negara
berbeda yang ikut dalam pertemuan itu.
Jadi berita yang selama ini tersebar tentang penjualan manusia yang ada di Libya, itu adalah berita hoax, kami harapkan kepada siapapun (netizen) sebelum me-share berita ataupun informasi harap di cek dulu kebenarannya, karena setiap berita yang kita sebar jika tidak benar dapat merugikan orang lain dan diri kita sendiri, tentunya.
Jadi berita yang selama ini tersebar tentang penjualan manusia yang ada di Libya, itu adalah berita hoax, kami harapkan kepada siapapun (netizen) sebelum me-share berita ataupun informasi harap di cek dulu kebenarannya, karena setiap berita yang kita sebar jika tidak benar dapat merugikan orang lain dan diri kita sendiri, tentunya.
Oleh : Alvan Satria Shidiq
Komentar