Umumkan Pemenang Lomba, KKMI Libya Ajak Seluruh Mahasiswa Berbuka Bersama
Hasil dari pertimbangan para dewan juri
melalui 3 kriteria penilaian. Kelancaran (10), i’rob (10), dan nada (10). Berdasarkan
perolehan nilai tertinggi, dari 23 peserta lomba, ada 6 nama yang keluar
sebagai pemenang Musabaqoh Hifdzul Mutun. 3 pemenang untuk kategori Matan Tuhfatul Athfal,dan 3 pemenang
untuk kategori Matan Al-Mandzuumatu Al-Bayquniyah.
Pemenang Lomba Hifdzul Matan Al-Mandzuumatu
Al-Bayquniyah :
1 1. Abdul Wahab
‘Umar (Ghina Kunari) dengan perolehan nilai 28,5
2 2. Imam Umar
(Ghina Bisau) dengan perolehan nilai 28
3 3. Idani Karim
(Burkina) dengan perolehan nilai 28
Pemenang Lomba Hifdzul Matan Tuhfaatul Athfaal
:
1. Idani Karim
(Burkina) dengan perolehan nilai 28
2. Abu Bakar D.
(Ghana) dengan perolehan nilai 27
3. Abdul Kabir
K. (Burkina) dengan perolehan nilai 24
Untuk peraih juara kedua dan ketiga pada kategori
Matan Al-mandzuumatu Al-bayquniyah mendapatkan jumlah nilai yang seri, namun
untuk penentuan peringkat ditetapkan mutlak oleh juri berdasarkan penilaian penampilan peserta. Seluruh
pemenang berhak mendapatkan hadiah berupa sejumlah uang dan syahadah dari
panitia penyelenggara lomba. Untuk penyerahan syahadah kepada para pemenang,
diserahkan oleh Al-mukarram Asy-Syaikh Hamzah As-suwairi. Tidak hanya para
pemenang, seluruh peserta lomba juga mendapatkan syahadah sebagai tanda peserta
Lomba Hifdzil Mutun. Dan untuk syahadah ini diserahkan langsung oleh
Al-mukarram Al-ustad Ahmad Anshori.
Melihat antusias para peserta pada perlombaan
ini, besar harapan agar kegiatan perdana ini mampu menjadi kegiatan unggulan
KKMI setiap tahunnya. “ kegiatan musabaqoh ini sangat bagus, sangat bermanfaat
bagi kita semua (mahasiswa), hanya saja perlu ditingkatkan khususnya dalam
informasi mengenai penilaian, karena itu sangat penting. Dan alhamdulilah,
berkat adanya perlombaan ini kita bisa sedikit mengulang hafalan yang
sebelumnya sudah dikuasai. “ ujar Hanits Sholih Hisan, salah satu peserta lomba
yang berasal dari negara Filiphine.
Kegiatan ini, merupakan kegiatan perdana yang
diadakan KKMI libya yang dibuka untuk umum, bagi seluruh mahasiswa kampus
Kuliyyah Dakwah Al-islamiyah. Sebagai bentuk partisipasi KKMI dalam mengisi
kegiatan khususnya di bulan Ramadhan ini. Dengan harapan mampu meningkatkan
ukhwah para mahasiswa dengan latar belakang negara yang berbeda-beda. Juga
mampu menjadi ladang bagi para mahasiswa untuk murojaah(mengulang) hafalan yang
sebelumnya sudah mereka kuasai. Selain itu pula, sebagai bentuk motivasi bagi
mahasiswa lain untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan.
“ Alhamdulilah, kami selaku panitia sangat
bersyukur karena dapat memberi ruang Fastabiqul Khoirot kepada mahasiswa
Kuliyyah Dakwah Al-islamiyah, dan cabang lomba yang kami adakan sendiri sangat
berkaitan dengan disiplin keilmuan. Yakni Hifdzul Mutun Al-bayquniyah (matan
Musthalahul Hadist) dan Tuhfatul Athfal (matan Ilmu Tajwid). Harapan kami
dengan adanya momentum yang cukup strategis ini dapat dimanfaatkan serta
dievaluasi nantinya. Guna meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswa dalam
mendukung pergerakan islam kedepannya sebagai bentuk pencetakan kader Da’i yang
‘alim dan berakhlakul karimah di alam semesta ini.” pendapat Muhammad Abdullah,
selaku Sekertaris acara pada perlombaan ini.
Setelah kegiatan ini usai, acara ini ditutup
dengan agenda buka bersama Ittihad Indonesia, KKMI libya dimasjid Kuliyah. Dengan
menggelar karpet dipelataran masjid kuliyyah, para panitia telah menyajikan
menu berbuka seperti buah, air mineral, kurma dan tak ketinggalan menu andalan,
yakni risol. Makanan bercita rasa gurih ini cukup dikenal dikalangan para
mahasiswa Kuliyyah Dakwah Al-islamiyah. Sebab hampir disetiap agenda Ittihad
indonesia yang mengundang para mahasiswa lainnya, Risol menjadi sajian andalan
didalamnya, seperti pada acara Pentas Seni beberapa bulan yang lalu.
Tentunya hal ini dilakukan untuk
memperkenalkan ragam budaya indonesia, termasuk kulinernya.
Sehingga sedikitnya, indonesia bisa lebih
dikenal disini.
Siapa kita ? INDONESIA !!!
Siapa kita ? INDONESIA !!!
Komentar