Libya - Rabu, 12 Juni 2019
segenap staff KBRI Libya, mengunjungi kampus Kuliyyah Dakwah
Al-islamiyah dalam rangka acara silaturahmi sekaligus Halal Bihalal
dengan seluruh mahasiswa KKMI Libya. Dalam kunjungan kali ini
dihadiri oleh Bapak Sugihartono, Bapak Untung Istiawan, Bapak Herman
Arief, dan Bapak Mustafa Kemal Pasha. dalam kesempatan ini, meski
dengan cuaca yang sudah memasuki musim panas, tak menyurutkan
semangat para staff KBRI maupun Mahasiswa KKMI untuk dapat bertatap
wajah. Acara ini merupakan agenda tahunan KBRI, namun berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya yang mana KBRI mengadakan Open House. Kali ini
pihak KBRI yang mengadakan kunjungan langsung ke kampus Kuliyyah
Dakwah Al-islamiyah.
Dibuka oleh
Syukrianto, mahasiswa tahun 3 selaku pembawa acara dan dilanjutkan
dengan sambutan dari Bapak Sugihartono selaku (...) dalam sambutannya
ini beliau juga menyampaikan nasehat teruntuk seluruh mahasiswa KKMI
Libya “ sudah sepatutnya kita untuk menjaga ukhwah dan kekompakkan
antar mahasiswa, serta menjalin komunikasi dengan para staff KBRI
demi menjaga kekompakan dan kesatuan kita selaku duta Indonesia di
Libya, karena kita disni membawa nama baik Indonesia “ ujar pak
Sugihartono.
Selain nasehat dari
Pak Sugihartono, Pak Untung menyampaikan peringatan, bahwa dengan
keadaan libya yang masih belum sepenuhnya stabil ini, diharapkan agar
para mahasiswa selalu berjaga-jaga dengan keadaan sekitar.
“akhir-akhir ini memang sudah jarang terdengar suara bom dan
sejenisnya, namun kita masih harus tetap siaga. Jika keadaan semakin
memburuk, langkah selanjutkan akan kita ambil tindakan evakuasi ke
tempat yang lebih aman. Semoga keadaan semakin membaik. Sehingga
tidak mengganggu proses belajar “ ujar pak untung. Keadaan libya
untuk sekarang, khususnya di kampus Kuliyyah Dakwah Al-islamiyah
terbilang cukup aman, ditandai dengan pengaktifan kembali kegiatan
kampus pada tanggal 16 juni 2019 nanti, setelah adanya libur ramadhan
selama 1 bulan lebih kemarin. “Mengenai evakuasi sendiri hanya akan
dilakukan jika keadaan benar-benar memburuk, bukan hanya dilihat dari
segi peperangannya saja. Namun hal lain, seperti keamanan, bahan
pangan yang sulit didapatkan dll itu bisa menjadi pertimbangan
evakuasi. Tentunya kita juga turut memikirkan nasib para mahasiswa
dan TKI lainnya. Namun sejauh ini memang tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, semua masih normal.” tambahnya. Semoga keadaan
semakin membaik, sehingga tidak ada proses belajar yang tertunda atau
bahkan terhenti.
Acara ini
diharapkan dapat lebih mempererat tali silaturahim antar mahasiswa
dan para staff KBRI, mengingat semuanya adalah keluarga Indonesia
yang sedang berada di negri orang.
Setelah sambutan dan
beberapa nasehat disampaikan, acara ini dilanjutkan dengan makan
bersama yang sudah disediakan pihak KBRI. Semoga semakin mempererat
ukhwah. Salam redaksi.
(fina Septia)
Komentar