Rightness is Our Soul
(sumber: unsplash)
Hola hai hai sobat KKMI dimanapun kalian berada ! tinggal beberapa hari lagi ramadhan akan
berpamitan, bagaimana perasaan kalian ? hmmm.. tentu semua
bersedih karena harus berpisah, dan pasti berharap bisa kembali bertemu dengan
Ramadhan Kareem. Allahuma Aamiin.
Ashabii, SARAPAN diminggu terakhir Ramadhan
ini , kami menyuguhkan RISOL untuk kalian semua. Eittss... Do not think about risol
anymore, well ? tahan guys, tunggu waktu berbuka tiba.
RISOL kali ini berisi tentang “RIGHTNESS, is
our soul” kita akan sedikit membahas tentang arti penting sebuah kebenaran.
Jeng..jeng..jengg !!!
manteman, pernah kah kalian mendengar hadis “
Qulil Haq walau
kana murran”
? yang berarti, katakanlah kebenaran meskipun itu pahit. Mungkin hadis ini
cukup familiar bagi kita. Sebuah hadis tentang arti pentingnya sebuah
kejujuran.
Bagi kalian, seberapa pentingnya sih arti
kejujuran ? tentu will be the important one, right ?
dimuka bumi ini, tentu tak ada 1 manusiapun
yang bersedia untuk dibohongi. Karena sejatinya kebohongan adalah sesuatu yang
menyakitkan, cepat atau lambat.
Dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ),
bohong sendiri memiliki arti “ tidak sesuai dengan hal (keadaan) yang
sebenarnya “ jadi, ketika kita mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya, kita bisa dikatakan sebagai seorang pembohong. Hmmm..
mengerikan bukan ?
So guys, let’s see the truth, talk it, destroy
lies ! jangan hambakan kita dengan kebohongan. Kebohongan hanya akan
menyelamatkanmu sesaat, namun menghancurkanmu selamanya .
Secara teori, mengatakan kebenaran adalah
suatu kemudahan yang tentunya akan dilakukan dan diharapkan oleh semua orang.
Namun dalam prakteknya sendiri, banyak orang yang mengesampingkan arti
pentingnya sebuah kebenaran dengan dalih tidak ingin menyakiti hati orang lain.
terlupa bahwasanya kebohongan yang sudah ia perbuat akan menimbulkan
kebohongan-kebohongan selanjutnya. Ini yang sangat berbahaya. Efek terparahnya,
bohong akan menjadi sesuatu yang lumrah baginya. Naudzubillah tsumma
naudzubillah .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
آيَةُ الْمُنَافِقِ
ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap
berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR
Al-Bukhari, Kitab Iman, Bab Tanda-tanda Orang Munafik, no. 33 dan Muslim, Kitab
Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang Munafik, no. 59).
Dari hadis ini dapat kita simpulkan bahwa
berbohong adalah salah satu ciri hypocrite, atau munafik (bermuka 2). Jika ia
berkata, ia berbohong . jelas saja, berbohong adalah sesuatu yang sangat
merugikan semua pihak, baik yang berbohong atau yang dibohongi.
Menanamkan kebenaran dalam jiwa, bisa dimulai
dari hal kecil. Tentu dimulai dari diri kita sendiri. Jika kita saja mudah
membohongi diri sendiri, besar kemungkinan kita tidak merasa khawatir jika
harus membohongi orang lain. Wasn’t it ?
Ada sebuah kisah, tentang kemuliaan akhlak
Rasulullah SAW yang patut kita contoh.
Alkisah , saat Rasulullah SAW sedang berkumpul
dengan beberapa sahabatnya, datanglah seorag wanita kafir membawa beberapa biji
buah jeruk sebagai hadiah. Rasulullah SAW menerimanya dengan senyuman gembira.
Lalu mulailah jeruk itu dimakan satu persatu hingga habislah jeruk tersebut.
Maka ketika wanita itu izin untuk pulang, ada salah satu sahabat yang bertanya
mengapa Rasul tak sedikitpun membagi jeruk itu kepada sahabatnya. Rasulullah
SAW pun menjawab “ tahukah kamu,
sebenarnya buah jeruk itu terlalu asam sewaktu saya merasakannya pertama kali.
Kalau kalian turut makan, saya takut ada diantara kalian yang akan
mengerenyitkan dahi atau memarahi wanita tersebut. Saya takut hatinya akan
tersinggung. Sebab itu saya habiskan semuanya “
Tabaaraka Rahman, indah bukan ?Rasulullah
senantiasa mengajarkan kepada kita untuk selalu bersikap jujur, dengan tanpa
menyakiti hati orang lain. Beliau lah manusia dengan gelar “Amanah”.
Tampaknya mudah-mudah sulit, untuk mengobarkan
api kebenaran. Entah kita tersandung dengan keadaan atau hal lain yang membuat
kita terdorong untuk berbohong. Tapi yakinlah, sepahit-pahitnya kejujuran tetap
akan indah pada akhirnya.
Jika jiwa kita sudah terlatih untuk bersikap
jujur dan mencintai kebenaran, maka tidak akan ada celah untuk berbohong. Meski
untuk hal sepele sekalipun. Tidak akan ada kekhawatiran dimasa depan
kalau-kalau kebohongan yang lalu akan terungkap. Bukankah indah, jika hidup
tenang tanpa sedikitpun kekhawatiran ? exactly !!
Nahhh.. bagaimana Sarapan kali ini ? cukup
mengenyangkan ? hihihi. Qulil haq, atau kamu hanya akan menjadi budak bagi
“kebohongan”mu sendiri. For your infomation, remote tercanggih yang pernah ada
sebenarnya sudah ada didalam jiwamu sendiri. Mau jadi seperti apa dirimu
nantinya, kamu bisa menentukan pilihanmu , winner or loser ???
So if you don’t mind, creat your great life
with the truth, strength, and hard. Take an easy one, to get the most
difficult. Nothing easy but nothing impossible. Perasaan sulit itulah yang
sebenarnya menyulitkan diri kita
sendiri. Sehingga “mudah” akan terasa sangat sukar untuk diraih.
yuk,biasakan diri dengan kebenaran. Let us say
no to lie !!!
Komentar