Langsung ke konten utama

ARTIKEL KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS MOMEN KRUSIAL REKONTRUKSI SEMANGAT KEMERDEKAAN UNTUK INDONESIA EMAS 2045

17 AGUSTUS MOMEN KRUSIAL REKONTRUKSI SEMANGAT

KEMERDEKAAN UNTUK INDONESIA EMAS 2045

AZMI ANANDA

PENDAHULUAN

Indonesia negara yang kaya dengan sejarah kebudayaan terdiri dari berbagai suku bangsa

beranekaragam, umurnya sudah tidak muda lagi. Bertepatan dengan Kamis 17 agustus 2023,

Indonesia memasuki umur 78 tahun setelah lantang suara Bung Karno membacakan teks

Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tidak terasa, para pejuang kemerdekaan satu per satu sudah

tidak bersua dengan generasi muda sekarang. Nilai-nilai kemerdekaan yang seyogianya terus kita

sorakkan, ternyata di lapangan masih banyak para pemuda yang tidak paham dengan komplit arti

kemerdekaan. Lupa mendalami kesakralan terhadap sebuah perjuangan.

Nasionalisme tidak akan datang dan tumbuh dengan sendirinya, jika tidak didasari

dengan pengetahuan sejarah bangsa sendiri. Perlu usaha menanamkan rasa cinta tanah air dari

dini. Bagaimana bangsa ini terluka dan menderita pada masa kelamnya, tidak bisa dilupakan

begitu saja atas usaha para pejuang bertahan pada waktu itu. Memang kita tidak perlu mengulang

penderitaan itu lagi untuk bisa mencapai bagaimana rasa dijajah dan dititah. Namun kita

bertanggungjawab menjaga dan merawat bangsa ini sampai tetesan darah terakhir.

Diumur yang sudah tidak muda lagi, ada kecemasan sekaligus harapan yang besar bagi

tokoh bangsa saat ini untuk Indonesia yang lebih baik kedepannya. Umur yang mendekati satu

abad kemerdekaan, ada bahasan gagasan luarbiasa yang serukan beberapa tahun belakangan ini.

Sebuah momen yang digambar bisa menjadi langkah awal pasti perubahan Indonesia, untuk

menyamai negara adikuasa lainnya.

Tentu cita-cita ini tidak lepas dari peran generasi muda yang peduli dengan semangat

nasionalisme yang tinggi. Memikirkan perbaikan masif untuk tanah kelahirannya. Generasi muda

yang tidak lupa akan semangat juang para pendahulu yang berkorban nyawa dan segala yang

dipunya untuk kemerdekaan Indonesia. Harapan besar ini merupakan momen menjemput

kembali asa yang mulai pudar. 

Pendekatan Historis Sebagai Kebenaran Absolute

Dalam secarik kertas Soekarno akhirnya memutuskan untuk merumuskan teks

proklamasi yang langsung ditulis oleh tangannya sendiri. Setelah sebelumnya Soekarno sempat

diasingkan oleh golongan muda untuk didesak secepatnya memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia secara independen tanpa campur tangan Jepang. Sebuah kesempatan emas yang

dimanfaatkan oleh para founding father untuk mengubah drastis alur cerita bangsa Indonesia.

Hal besar yang menjadi pijakan dasar untuk merubah semua itu adalah memanfaatkan

kekalahan Jepang dalam perang dunia kedua. Kekalahan yang ditandai dengan menyerahnya

Jepang terhadap sekutu, setelah sebelumnya sekutu melancarkan ultimatum dahsyat kepada

Jepang dengan menjatuhkan bom nuklir di dua kota penting Jepang; Hiroshima dan Nagasaki.

Bom yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini, membuat Jepang mengalami kondisi yang

genting, bahkan sampai ke tiitik sangat terpuruk. Tercatat bahwa peristiwa ini merupakan

pertama kalinya dalam sejarah penggunaan senjata nuklir dalam masa perang, sekaligus yang

terbesar.

Situasi Jepang semakin buruk di dalam bulan Agustus 1994. Terbukti bahwa moril

masyarakat mulai mundur, produksi perang merosot, yang mengakibatkan kurangnya persediaan

senjata dan amunisi, ditambah dengan timbulnya soal-soal logistik karena hilangnya sejumlah

besar kapal angkut dan kapal perang (Marwati dan Nugroho, 1984: 66). Dengan dibekali oleh

semangat juang yang tinggi dan ditopang oleh kemampuan militer yang diberikan Jepang, maka

saat terjadinya Vacuum of Power, rakyat Indonesia bangkit untuk mengambil alih kekuasaan dari

tangan tentara pendudukan Jepang (Yasmis, 2007: 31).

Tentun banyak hal yang dipikirkan oleh Sang Proklamator sebelum menulis teks yang

merubah hidup dan nasib bangsa ini. Masih tergiang dengan jelas penderitaan, kesengsaraan, dan

pedihnya kehidupan sebagai sebuah negara yang besar yang berada dibawah otoritas bangsa lain.

Berjuang menggunakan tombak dan bambu runcing, hingga mensiasati pergerakan lawan dengan

nalar yang sangat cermat. Tekanan mental dan sosial yang berkepanjangan, tak surut mengubah

semangat para pejuang menyuburkan nilai nasionalisme di dada. Tidak sedikit air mata yang

membasahi bumi pertiwi, menahan sakit dan lara utnuk bertahan di bawah tekanan kolonial dan

penjajahan dalam kurun waktu yang sangat lama.

Indonesia telah mengalami penjajahan berulang kali, seperti penjajahan bangsa Portugis,

bangsa Belanda, bangsa Inggris dan bangsa Jepang (Puji, 2009: 148). Bukan lagi hanya hitungan

tahunan, para penjajah sudah menanam luka dalam berabad lamanya. Generasi ke generasi di

bawah keterbatasan. Bahkan bisa dibayangkan, ketika satu generasi masih di dalam perut ibunda

tercinta sampai menghembuskan nafas terkahir di hari tuanya, keadaannya sama. Di bawah para

penjajah. Cerita dan sejarah inilah yang harus dipahami dengan rasa nasionalisme yang tinggi

oleh generasi sekarang. Karena dengan hanya membaca dan sekadar mengetahui saja tidak

cukup tanpa meghadirkan rasa nasionalisme.

Memaksimalkan kesempatan hingga menjemput satu asa yang tertanam sejak lama;

merdeka. Tepat pada hari Jumat 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi (10.30 pagi waktu Jawa pada

masa Jepang), genap 78 tahun yang lalu Indonesia hadir sebagai negara yang lepas dari masa

penjajahan setelah berabad lama kemudian. Meskipun di awal kemerdekaan Indonesia masih

rentan, dan kembali mengalami beberapa konflik. Namun, oleh para pendiri bangsa dan pejuang

setelah kemerdekaan bisa dikendalikan kembali dengan baik.

Dari untaian sejarah perjuangan panjang bangga Indonesia, ada dimana satu peristiwa

dalam sejarah yang akan selalu membuat bulu remang berdiri jika dijiwai sepenuh hati.

Pembacaan Poklamasi kemerdekaan Indonesia. Sebelum pembacaan teks proklamasi dan

rangkaian acara lainnya, seperti pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan Walikota Suwirjo

dan dr. Mawardi. Beberapa hari menjelang kemerdekaan, merupakan hari yang penuh dengan

emosional dan drama diantara para saksi kemerdekaan. Bahkan di saat menjelang pembacaan

Proklamasi.

Para pemuda yang berdiri menunggu sejak pagi hari sudah mulai tidak sabar lagi. Mereka

yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar pembacaan Proklamasi segera dilakukan.

Mereka mendesak dr. Mawardi agar segera mengingatkan Ir. Soekarno bahwa hari telah siang.

Karena desakan mereka, dr. Mawardi memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Ir.

Soekarno. Setelah dibukakan pintu, ia menyampaikan keinginan para pemuda. Bung Karno

menolak desakan para pemuda itu. Ia menyatakan bahwa ia tidak mungkin melakukannya sendiri

tanpa hadirnya Drs. Moh. Hatta. Ia harus menunggu hadirnya Hatta. Dr. Mawardi masih

mendesak terus, dan menyatakan bahwa hal itu lebih baik dikerjakan oleh Ir. Soekarno sendiri

saja tanpa kehadiran Bung Hatta. Karena naskah Proklamasi toh sudah ditandatangani berdua.

Karena didesak juga, Ir. Soekarno menjawab dengan nada marah: “saya tidak akan membacakan

Proklamasi kalau Hatta tidak ada. Kalau Mas Mawardi tidak mau menunggu, silakan membaca

Proklamasi sendiri.”( Marwati dan Nugroho, 1984: 92)

Jelang beberapa saat ketika dr. Mawardi dan Ir. Soekarno tengah berunding di dalam

ruangan, terdengar riuh suara keramain menyeru “Bung Hatta datang!”. Setelah menyelesaikan

teks Proklamasi beberapa jam sebelumnya, sekitar jam 05.00 subuh hari. Bung Hatta

menyempatkan pulang ke rumahnya. Namun sebelum pulang ke rumah, terlebih dahulu Bung

Hatta membagi tugas kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor berita terutama

B.M. Diah untuk memperbanyak teks Proklamasi dan menyiarkannya keseluruh penjuru

nusantara bahkan dunia. Bung Hatta datang 5 menit sebelum acara dimulai.

Oleh para pemuda, tidak kalah andil berinisiatif untuk menyebarluaskan berita

proklamasi kemerdekaan. Ribuan pamflet, pengeras suara, dan berbagai kendaraan disiapkan

untuk menyiarkan berita proklamasi. Ribuan masa berbondong-bondong menuju kediaman

Soekarno di gedung Jl. Penganggasan Timur No. 56, Jakarta. Ir. Soekarno didampingi Drs.

Mohammad Hatta membacakan teks Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada hari itu, lahirlah bangsa besar di atas pengorbanan para pejuang. Banggsa yang

mendambakan kemerdekaan atas para penjajah yang telah merampas hak-hak sebagai tuan

rumah. Bahkan merebut hak sebagai manusia. Hari ini 78 tahun yang lalu, air mata haru berderai

mengalir deras bercucuran. Bahagia, haru, dan segala perasaan bercampur aduk. Dari berbagai

kota sampai kedaerah pelosok nusantara, semuanya bersuka cita atas pencapaian luarbiasa ini;

kemerdekaan Indonesia.

Hari ini kemerdekaan sudah ditangan bangsa Indonesia. Setiap tahun masyarakat

diseluruh Indonesia memperingati hari bersejarah itu dengan berbagai kegiatan. Bahkan bukan

hanya masyakat yang berada di Indonesia, masyarakat Indonesia yang berdomisili di luar negeri

pun tidak kalah andil dalam peringatan hari nasional 17 Agustus. Kemeriahan di masing-masing

tempat membuat peringatan hari kemerdekaan ini sebagai ajang memupuk silaturrahmi antar

sesema bangsa Indonesia yang merdeka. Mulai dari acara resmi seperti upaca pengibaran

bendera Merah Putih yang dilaksanakan mulai dari pejabat tinggi negera, sampai ketingkat

provinsi, kabupaten, dan desa. Oleh para kaum muda dengan segala kreativitasnya, bahkan tak

jarang pelaksanaan upacara 17 Agustus sengaja dibuat menarik dan berkesan. Seperti ada

komunitas yang mengadakan upaca pengibaran bendera Merah Putih di puncak-puncak gunung

yang ada di Indonesia. Sedangkan acara yang bersifat non-resmi adalah momen yang dinantikan

oleh anak-anak bahkan dewasa. Dari jenis-jenis lomba yang sangat beragam tapi menghibur,

hadiah-hadiah yang menarik, sampai ke jenis lomba yang tergolong unik yang tidak didapati

kecuali di Indonesia.

Dari serangkaian kegiatan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, ada satu tujuan utama

yang mengacu pada nilai dasar perjuangan Indonesia di masa lampau. Kebahagiaan, tawa mesra,

senyum lembut dan pelukan hangat ketika memperingati hari kemerdekaan ini sebaiknya sejalan

dengan rasa tinggi untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setiap tahunnya kita dihadapkan dengan 17 Agustus, namun sebagai insan yang

menyadari bahwa peran sebagai makhluk sangat terbatas dan sedikit. Melalui momen dirgahayu

Indonesia yang ke 78 tahun ini, memberikan kesadaran bahwa kita tidak akan bisa menjamin

sampai dirgahayu Indonesia keberapa akan tetap bersama. Maka dari itu, semangat juang dari

para pendahulu perlu dihadirkan kembali kedalam norma kehidupan sehari-hari. Bagaimana

bermasyarakat berdampingan walaupun beda suku, budaya dan agama. Bagaiaman hidup sebagai

seorang pemimpin yang mengerahkan segenap kemampuan untuk kemaslahatan yang dipimpin.

Bagaiamana hasil perjuangan susuah payah para pejuang bisa jaga dan dirawat selamanya.

Seluruh masyarakat Indonesia bersuka-cita dengan datangnya 17 Agustus, mulai dari

yang tua sampai ke yang muda, mulai dari yang tinggal di kota sampai ke yang tinggal di desa,

mulai dari masyarakat yang tinggal di Indonesia sampai masyakarat Indonesia yang tinggal di

belahan penjuru dunia. Bahagia semata tidaklah cukup maknai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Menjadi penikmat belaka tentu kurang lengkapnya tanpa ada kontibusi. Maka momentum 17

Agustus 2023 menjadikan momen tepat untuk merekonstruksi semangat kemerdekaan Indonesia.

Cita-Cita Bersama; Indonesia Emas 2045

Dirgahayu Indonesia yang ke 78 ini tentu mengingatkan kembali gagasan besar yang

sudah dibicarakan oleh tokoh bangsa. Ada keinginan besar untuk bangsa Indonesia kedepannya

jauh semakin baik dan maju. Kurang dari 25 tahun lagi, Indonesia akan memasuki usia yang

genap 100 tahun. Namun pemikiran untuk Indonesia lebih baik sudah mulai diperbincangkan

beberapa tahun belakangan ini.

Generasi muda yang sekarang menjadi fokus utama untuk menyukseskan cita-cita

tersebut. Pemerintah juga langsung turun tangan mengupayakan hal tersebut benar-benar tercapai

dikemudian hari. Di antara usaha yang dilakukan pemerintah dapam mewujudkan generasi emas

2045, melalui lini pendidikan. Prof. Sunaryo mengemukakan, investasi pendidikan adalah

prediktor masa depan bangsa yang tercermin dalam mutu sumber daya manusia yang dihasilkan

melalui upaya pendidikan itu (Regina, 2017: 84)

Tahun 2045 adalah tonggak penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadi salah satu

bangsa maju di dunia saat tepat berusia 100 tahun kemerdekaan. Oleh karena itu, diperlukan

upaya untuk menggali berbagai tantangan agar kondisi perekonomian nasional dapat sesuai

dengan yang dicanangkan di masa mendatang. Tentu hal ini sejalan dengan SDM yang

berkualitas tinggi siap saing di kancah international. Dia antara hal yang dilakukan pemerintah

menyokong hal ini adalah membuka kuota untuk LPDP setiap tahunnya guna mencapai sumber

SDM yang bermutu. Bahkan selain itu, pihak terkait juga sering mengadakan seminar khusus

membahas generasi emas 2045. Wisnu Sardjono Soenarso sebagai Direktur Fasilitasi Riset LPDP

dalam penyampaiannya mengatakan, "Kita akan mendengarkan banyak ide, dan silahkan bapak

ibu berdiskusi sehingga kita bisa berkontribusi bagi kemajuan pengembangan SDM khususnya

dalam rangka menghadapi 100 tahun kemerdekaan Indonesia."

Momentum kemerdekaan ini harus kita maknai dengan sikap siap sedia memberikan

kontribusi yang tinggi. Kaum muda sebagai sasaran untuk generesai emas 2045, sudah

seharusnya mempersiapkan diri dari sekarang. Menunda bukanlah sifat generasi emas yang akan

memajukan bangsa. Meskipun menjelang satu abad Indonesia merdeka masih tersisa kurun

waktu 22 tahun lagi, namun memulainya dari sekarang arena sudah tidak ada waktu lagi untuk

ditunda.

Kita jemput kembali semangat para pejuang di masa lalu ketika memerdekakan bangsa

ini. sekarang giliran generasi muda kita lah yang mengambil peran penting itu. Sunnguh diantara

level tertinggi dalam kebaikan adalah pengorbanan. Harapan besar ini tidak akan terealisasi jika

kaum mudanya tidak punya ambisi. Generasi muda harus bersama-sama menyukseskan

Indonesia emas 2045. Karena perjuangan belum selesai, masih ada kemerdekaan yang harus dijaga.

Kesimpulan

Nilai historis perjuangan Indonesia dan cita-cita bangsa Indonesia kedepannya

merupakan pokok yang menjadi pembakar semangat nasionalisme. Banyak yang hafal sejarah

namun tidak sejalan dengan cita-cita bangsa kedepannya. Ada juga yang menggebu

menyukseskan keinginan besar ini, namun tidak membaca sejarah sehingga yang muncul hanya

semangat buta. Maka sejarah masa lampau adalah senter penerang bagi kita yang hidup di masa

sekarang yang ingin melanjutkan perjuangan di masa akan datang.

Hari kemerdekaan Indonesia adalah hari menuangkan ide untuk kemajuan bangsa. Hari

dimana perjuangan di mulai kembali. Hari dimana seluruh lapisan masyarakat Indonesia

bersuka-cita, merasakan bahagia sekaligus bertekad kuat bahwa kebahagaian ini tidak akan bisa

dirampas oleh penjajah mana pun.

Dirgahayu Indonesia. 78 tahun kemerdekaan Indonesia. kemerdekaan bukan tanda untuk

berhenti berjuang, terus melaju untuk indonesia maju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN | Program Beasiswa Islamic Call College, Libya | S1, S2, S3 | 2023

Assalamualaikum sobat Penutut Ilmu, gimana Kabarnya kalian, Semoga Selalu dalam Keadaan Sehat wal 'afiat dan Selalu Dalam Lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala Amin ya rabb Al- amin.  Alhamdulillah segala puji bagi Allah, setelah menunggu kurang lebih 3 - 6 Bulan Akhirnya atas izin Allah SWT. Pendaftaran Program Beasiswa Islamic Call College, Libya  resmi dibuka. Nah, bagi sobat Penutut Ilmu yang berminat untuk Melanjutkan Studi S1, S2, S3-nya di Negara yang dijuluki seribu Huffadz ini, bisa nih untuk Mendaftar kan diri. Berikut  Syarat - syarat yang harus dipenuhi  : PROGRAM SARJANA S1 PERSYARATAN  1. Sehat Jasmani dan Rohani 2. Usia 17 sampai 23 Tahun. 3. Melampirkan Berkas- berkas Yang Dibutuhkan 4. Dinyatakan lulus tes Penerimaan   5. Telah Lulus dari Jenjang SMA\SEDERAJAT Dengan nilai Minimal JAYYID JIDDAN  6. Mengisi formulir pendaftaran 7. Terakhir Pengumpulan Berkas untuk jurusan umum 1 April 2023  6. Terakhir Pengumpulan Berkas untuk jurusan agama Islam 20 April 2023  BE

Materi Marhala Dasar, Belajar Bahasa Arab KKMI Libya Via WhatsApp

الكَلَأمُ (    Al-kalam ) A.     تَعْرِيْفُ الكَلَامِ   ( Pengertian Kalam )             الكَلَام ( Kalam ) berasal dari Bahasa Arab, yaitu كَلَّمَ - يُكَلِّمُ   yang artinya berbicara. Sedangkan, kata الكَلَام artinya perkataan atau pembicaraan. Definisi Kalam menurut Ahli Nahwu النَحْوُ     adalah : الكَلاَمُ هُوَ اللَّفْـــظُ المُرَكَبُ المُفِيْدُ بِالوَضْـعِ Kalam adalah suatu perkataan yang tersusun yang memberikan faedah atau makna yang lengkap. Jadi, Kalam dalam Bahasa Arab   memiliki 4 syarat, yaitu : 1-       اللّفْظُ ( Al-lafzu ) yaitu suara ucapan kalimat atau perkataan. Contohnya : المَسْجِدُ   ( Masjid ) كِتَابُ   ( Kitab ) كُرَّاسَةٌ ( Buku tulis ) قَلَمٌ   ( Pena ) dan lain sebagainya. 2-       الْمُرَكَبُ ( Al-Murakabu ) yaitu yang tersusun, kalam yang kita ucapkan mesti tersusun dari dua kata atau tiga kata atau lebih dari itu. Contohnya : ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلى المَدْرَسَة   ( Muhammad pergi ke sekolah ) مُحَمَّدٌ قَائِمٌ   ( Muhamma

ENGLISH LOOP : 10 SLANG MILENIAL POPULER

  Oleh Immas Redeon Sabtu, 05 september 2020   Sejarah singkat bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa Jermanik yang berkembang pada abad pertengahan. English sendiri berasal dari epinom  Angle , suku yang mendiami wilayah Anglen, Jerman utara. Pada awalnya, bahasa Inggris berkembang di kerajaaan Anglo-Saxon Britania, lalu mendapat pengaruh dari bahasa Norse Kuno setelah penaklukan Viking pada abad 10.  Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad 11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat sedikit pengaruh dari bahasa Prancis (Norman). Pada abad 15, Bahasa Latin juga ikut berperan mempengaruhi perkembangan bahasa Inggris. Perpaduan dari berbagai bahasa ini menyebabkan dialek bahasa Inggris sangat beragam bentuknya. Mulai dari ejaan, penulisan, bahkan istilah (idiom). Di era modern ini, secara umum ada dua jenis bahasa Inggris yang dijadikan acuan internasional, yakni English America (bahasa Inggris Amerika) dn English British(bahasa Inggris Britania). Bahasa Inggris adalah bah