IJudul:
Kemerdekaan yang dinantikan
Penulis: Candra Nuary
17 Agustus tahun 1945 hari dimana Allah mengabulkan janjinya, hari dimana semua hati di tanah air
bersorak gembira dan bersyukur atas kemerdekaan yang Allah anugerahkan kepada seluruh rakyat
Indonesia, kemerdekaan yang dinantikan setelah berpuluhan tahun lamanya di jajah dari pelosok
timur hingga barat Allah, anugerahkan kemerdekaan yang dinantikan ini.
Telah berjalan 78 tahun lamanya negeri tercinta ini merasakan kenikmatan kemerdekaan yang Allah
anugerahkan semoga Allah meneruskan nikmat ini hingga anak dan cucu kita bisa merasakan
indahnya beras, sayuran, buah-buahan hasil negeri tercinta ini.
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ55
Berbicara tentang ini, hendaknya kita merenungkan firmanya Allah dalam Qur’an-nya
(An Nuur 24:55) Artinya:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalamal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka
(memberikan mereka kemerdekaan di bumi), sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka
dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Di dalam firman-nya ini Allah mengabarkan kepada kita bahwa Allah akan memberikan kepada
orang-orang yang beriman kepada Allah dan melakukan amal shaleh kemerdekaan dan kekuasaan
dimuka bumi ini, dengan begitu Allah bisa menguatkan dengan kemerdekaan dan kekuasaan,
keteguhan beragama sesuai yang Allah ridhoi, kerena dengan keteguhan agama Allah akan berikan
kepada negara kita tercinta ini ketenangan dan mengubah ketakutan yang kita rasakan dengan
keamanan kemerdekaan yang kita nantikan selama berpuluhan tahun lamanya.
Maka kemerdekaan dan keamanan yang kita nikmati saat ini kita realisasikan dengan rasa bersyukur
kita dengan mematuhi segala perintah Allah dan berusaha melaksanakan hak-hak Allah terhadap
kita sebagai seorang hamba agar nikmat kemerdekaan yang di perjuangkan leluhur kita ini
berkesinambungan hingga anak dan cucu kita bisa menikmatinya.
Kebebasan kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kita hidup sesuai aturan yang Allah buat, bukan
kemerdekaan namanya jika kita hidup tanpa peraturan dari Allah azza wa jalla, karena hakikat dari
kemerdekaan adalah ketika kita menghambakan diri kepada Allah dengan hidup di bawah peraturan
Allah, Allah berfirman:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ 28
(Ar Ra’d 13:28) Artinya:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Allah tidak akan pernah menyelisihi janjinya untuk memberikan kemerdekaan dan ketenangan
kepada siapa saja yang mematuhi aturan-aturan Allah.
Setelah 78 tahun yang kita lalui ini kita seharusnya bersyukur dan terus hidup dalam kerukunan
sesama masyarakat indonesia, terlebih Allah memberikan kepada negara kita kelebihan dari segi
hasil alamnya, keramahan akhlak penduduknya, dan keindahan pariwisatanya dan keelokan budi
pekerti dan keindahan dan banyak budaya kita yang sangat indah dan cantik.
Negara yang Allah anugerahkan dengan ribuan pulau dan banyak daerah-daerah yang beragam nan
indah ini, dari sabangnya hingga meraukenya, negara yang Allah berikan dengan ulamanya yang
berilmu nan karismatik yang namanya tercantum dan mengguncang dunia semisal, Buya Hamka,
K.H. Hasyim Asyari, K.H. Abdul Wahid Hasyim, K.H. Ahmad Dahlan, dan masih banyak lagi.
Berkat andil tangan mereka Allah jadikan sebab untuk memberikan kemerdekaan kepada negeri kita
tercinta yang kita rasakan selama 78 tahun ini.
Agama dan negara adalah dua hal yang tidak tidak bisa di pisahkan dan tidak bisa dibenturkan satu
sama lain, kerena dengan keteguhan beragamalah didapatkannya keteguhan dan persatuan dalam
negara sebagai mana yang tertera di dalam pancasila 1945 di pasal yang pertama yang berbunyi:
1. Ketuhanan yang maha esa
Yang berarti negara kita menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan ketuhanan dengan mengesakan (mentauhidkan) Allah azza wa jalla.
Maka dengan melalui perantara artikel ini kami mengingatkan dan mewasiatkan kepada seluruh
masyarakat indonesia agar selalu menjunjung tinggi sikap beragama kita untuk selalu taat
terhadap aturan Allah, dan berusaha menjauhi larangan-nya, kemudian berusaha untuk
mengetahui hak-hak Allah terhadap kita sebagai seorang hamba, dengan mempelajari agama ini
apapun profesi kita nabi shalallahu alaihi wassalam mengatakan:
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلية
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimah.
Terlebih lagi bagi kita yang masih muda, bukankah bung karno pernah mengatakan dalam wasiat
emasnya “berikan aku 10 pemuda maka aku akan mengguncang dunia” seperti itu beliau
mengatakan tentang istimewanya pemuda bagi negara pada zaman beliau, apalagi zaman kita
sekarang yang serba modern, dengan banyaknya pemuda yang semangat dan kreatif yang bisa
membangun bangsa dan negara, untuk memberikan kemajuan pesat untuk negara kita tercinta.
• Beberapa kisah pemuda yang memberikan inspirasi dan inovatif untuk bangsa dan negara
Berikut adalah tokoh pemuda dalam kongres pemuda II yang ikut berperan sebagai panitia sekaligus
merumuskan Sumpah pemuda :
1. Sastrowardoyolaall
Prof Mr Soenario Sastrowardoyo merupakan pemuda asal Madiun, Jawa Timur. Soenario berperan
sebagai penasehat panitia dalam merumuskan Sumpah Pemuda dan pembicaranya.
2.Amir Syarifuddin Harahap
Amir merupakan tokoh pemuda dari organisasi Jong Batak Bond dan aktivis yang sangat anti Jepang.
Amir berperan sebagai Bendahara Kongres Pemuda II. Amir juga memberikan ide-ide brilian saat
perumusan sumpah pemuda.
3.Mohammad Yamin
Mohammad s Yamin adalah pemuda asal tanah Minangkabau dan tokoh Jong Sumatranen Bond. Dia
juga terkenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum. M Yamin
memberikan usulan agar Bahasa Indonesia menjalq11qqqa@@1Djoko Marsaid
Djoko Marsaid adalah tokoh pemuda dari Jong Java. Pada Kongres Pemuda II, Djoko Marsaid
berperan sebagai wakil ketua Kongres Pemuda II.
4.Soegondo Djojopoespito
Soegondo Djojopoespito berperan sebagai ketua yang memimpin jalannya kegiatan Kongres Pemuda
II. Soegondo terpilih menjadi Ketua Kongres atas persetujuan Mohammad Hatta, karena ia adalah
anggota Persatuan Pemuda Indonesia (PPI)
5.Johannes Leimena
Johannes Leimena adalah panitia Kongres pemuda I dan II. J Leimena merupakan pemuda dari Jong
Ambon yang berprofesi sebagai dokter dan politisi.
6.Sarmidi Mangoensarkoro
Sarmidi Mangoensarkoro merupakan aktivis pendidikan. Dia banyak berbicara soal pendidikan untuk
rakyat Indonesia saat Kongres Pemuda I dan II. Bahkan, Sarmidi juga dipercaya untuk menjadi
menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 sampai 1950.
7.Johan Mohammad Cai
Johan berperan sebagai Pembantu I di Kepanitiaan Kongres Pemuda. Dia adalah peranakan Tionghoa
yang terlibat aktif di Kongres Pemuda II.
8.Rumondor Cornelis Lefrand Senduk
Senduk adalah dokter dan politikus Indonesia asal Minahasa, Sulawesi Utara. Dia merupakan
anggota Jong Celebes yang berperan sebagai Pembantu III pada Kongres Pemuda II.
9.Mohammad Rochjani Su’ud
Rochjani Su’ud merupakan ahli hukum sekaligus Ketua Pemoeda Betawi. Dia berperan sebagai
Pembantu V dalam Kongres Pemuda II.
10.R Katja Soengkana
Katja Soengkana menjadi Pembantu II di kepanitian Kongres Pemuda II. Dia merupakan perwakilan
dari organisasi Pemoeda Indonesia atau Jong Indonesie.
11.Wage Rudolf Soepratman
WR Soepratman merupakan seorang wartawan, violinis, sekaligus komponis adal Indonesia. Dia
menciptakan lagu Indonesia Raya dan memainkan lagu tersebut di hadapan peserta Kongres
Pemuda II tanpa teks dengan biola untuk pertama kalinya.
12.Theodora Athia Salim (Dolly Salim)
Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda meski bukan anggota Kongres
Pemuda II. Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kali.
Nama-nama di atas adalah nama-nama pemuda yang memiliki semangat tinggi bernegara, semangat
kemerdekaan yang diwarisi dari leluhur kita yang telah banyak berkorban jiwa dan raga untuk
kemerdekaan negara kita tercinta ini, negara yang kaya akan sumber alamnya baik di darat maupun
di lautan.
Sepatutnya kita yang hidup di generasi sekarang lebih semangat dan saling memotivasi diri kita
untuk selalu memiliki semangat kemerdekaan dengan selalu menjaga dan merawat negara yang kita
cintai bersama ini.
Berbicara tentang cinta, terkhusus cinta terhadap negara kita harus pandai mengambil contoh dari
leluhur kita, dan sungguh banyak contoh yang Allah azza wa jalla abadikan dalam firman-nya, Allahs ubhanahu wa taala berfirman
لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ111
(Yusuf 12:111)
Artinya:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.
Dan diantara bentuk cinta terhadap negara yang di contohkan para leluhur kita yang di abadikan
dalam al-qur’an adalah dengan menjadikan lisan kita selalu basah dengan mendoakan kebaikan
untuk negeri kita tercinta ini, sebagai mana yang di contohkan oleh kekasihnya Allah nabi Ibrahim:alaihi sallam yang Allah abadikan dalam al-qur’an
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ 126
(Al Baqarah 2:126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa,
dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka
kepada Allah dan hari kemudian.
Coba kita renungkan sekelas nabi Ibrahim alaihi sallam yang begitu amat mencintai negeri mekkah
saja berdoa untuk negerinya, maka sepatutnya kita yang Allah anugerahkan dengan kemerdekaan ini
selalu meminta dan berdoa kepada Allah subhanahu wa taala.
Dan diantara bentuk cinta kita terhadap negeri yang sangat kita cintai ini hendaknya dia yang kita
minta kepada Allah Subhanahu wa taala tidak terbatas uk negeri ini saja, akan tetapi kita doakan
pemimpin-pemimpin negeri ini agar selalu Istiqomah dalam menjalankan amanatnya untuk
membantu melestarikan negeri tercinta ini, para ulama mengatakan:
عن فضيل بن عياض رحمه هللا أنه قال: لو كانت لي دعوة ممستجابة لجعلتها للسلطان
Artinya:
Dari fudhail ibn iyyad rahimahumullah dia mengatakan “seandainya akan mempunyai doa yang
mustajab, pasti aku akan memberikan doa tersebut untuk para pemimpin.
Inilah contoh yang para leluhur kita tinggalkan untuk kita selalu merenungkannya dan berusaha
mengikuti mereka, dalam bentuk mereka sangat menghargai kemerdekaan ini dan bentuk kecintaan
mereka terhadap negara dan para pemimpinnya.
Cara-cara warga negara Indonesia merealisasikan kesadaran bela negara
Masyarakat secara luas perlu untuk merealisasikan kesadarannya dalam wacana bela negara. Ada
berbagai cara tiap warga negara merealisasikan kesadaran bela negara. Hal ini tidak perlu
direalisasikan dalam hal-hal yang besar.
Bahkan kesadaran dalam bela negara ini bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari tiap warga.
Berikut adalah berbagai cara yang bisa dilakukan oleh tiap warga negara yang ingin merealisasikan
kesadaran bela negaranya terutama pada kehidupan sehari-hari:
1. Mencetak Prestasi Sebagai Anak Bangsa
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk memberikan bukti nyata dari kesadaran bela negara adalah
terus mencetak prestasi sebagai anak bangsa. Prestasi yang diraih ini bisa berbagai macam
bentuknya.
Mulai dari prestasi dalam bidang akademik, olahraga, maupun melalui prestasi sosial yang dilakukan
di sekitar lingkungannya. Dengan prestasi tiap warga negara sebagai anak bangsa, menunjukkan rasa
bangga dan adanya kesadaran untuk mengharumkan nama bangsa.
2. Melestarikan Budaya Asli Negara
Seperti yang diketahui secara luas, Indonesia memiliki berbagai budaya tradisional. Sayangnya, tidak
banyak generasi muda yang memiliki kesadaran untuk melestarikan budaya asli di Indonesia. Hal ini
sebenarnya sangat berbahaya.
Karena budaya tradisional tersebut merupakan bagian dari identitas negara. Jadi, jika tidak ada
melestarikannya dan tidak dapat bertahan dalam perkembangan zaman, Indonesia mulai kehilangan
salah satu aspek identitas bangsanya.
Karena itu, sangat penting bagi tiap warga untuk memiliki kesadaran melestarikan budayanya
masing-masing. Hal ini sebagai bagian dari kesadarannya pada konsep bela negara.
3. Berpartisipasi dalam Mengamankan Lingkungan Sekitar
Cara tiap warga negara merealisasikan kesadaran bela negara dalam kehidupan sehari-hari dengan
ikut berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan di sekitarnya. Tidak perlu mengikuti perang besar
untuk menunjukkan rasa bela negara yang besar.
Tiap warga biasa bisa merealisasikan rasa bela negaranya melalui hal-hal kecil. Misalnya, dengan
berpartisipasi mengamankan lingkungan di sekitarnya. Dengan menjaga keamanan, ketertiban, dan
juga kedamaian lingkungan juga menjadi upaya dalam bela negara.
4. Melibatkan Ideologi Pancasila pada Kehidupan Sehari-Hari
Setiap warga negara Indonesia pasti mengetahui, bahwa Pancasila merupakan ideologi dan dasar
negara dari bangsa Indonesia. Pancasila telah menjadi falsafah hidup dari masyarakat Indonesia.
Karena itu, perlu adanya pengamalan ideologi pada kehidupan sehari-hari.
Setiap butir pada Pancasila sendiri, sebenarnya merupakan suatu nilai yang mudah diterapkan pada
kehidupan sehari-hari. Karena itu, pengamalan Pancasila ini bisa menjadi cara paling mendasar
untuk menerapkan rasa bela negara.
5. Memiliki Semangat Nasionalisme
Semangat nasionalisme harus selalu dimiliki oleh setiap warga negara yang mengaku memiliki rasa
dan kesadaran bela negara. Tidak hanya diterapkan pada acara 17 Agustus saja, semangat
nasionalisme ini harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Dengan kecintaan pada negara dan semangat nasionalisme ini, setiap tindakan warga negara bisa
dipertimbangkan atas kontribusinya pada negara.
6. Memahami Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Jika ingin merealisasikan bela negara, tentu saja tiap warga negara perlu memahami terlebih dahulu
apa kehidupan berbangsa dan bernegara. Mempelajari dan menumbuhkan kesabaran ini merupakan
langkah awal dari realisasi bela negara.
Kesadaran atas kehidupan berbangsa dan bernegara ini bisa dimulai dengan pemahaman pada
tingkat pendidikan. Kemudian, pengajaran di rumah untuk membentuk kesadaran. Hal inilah yang
membuat peran orang tua dan guru sangat penting.
Dan dari kesimpulan artikel ini, kita memahami bahwa agama memiliki peran penting dalam kita
merealisasikan kemerdekaan negara kita yang tercinta ini, kerana inilah hakikat dari kemerdekaan
yaitu kita hidup patuh mematuhi peraturan Allah agar Allah selalu memberikan dan melimpahkan
nikmat kemerdekaan yang dinantikan ini, kemerdekaan yang telah di perjuangkan dengan darah,
perjuangan dan harga diri para leluhur kita.
Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat untuk semua orang terlebih khusus warga negara
indonesia, agar kemerdekaan ini bisa di nikmati anak keturunan kita.
13 agustus 2023 Tripoli – Libya
Candra Nuary
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar