Langsung ke konten utama

ARTIKEL KEMERDEKAAN Perenungan Makna Kemerdekaan Bagi Generasi di Era Teknologi

 Perenungan Makna Kemerdekaan Bagi Generasi di Era Teknologi

Oleh : Bahra Ramadhani Kaligar

Memasuki abad ke 21, perkembangan teknologi digital terus dan semakin meningkat. Berbagai

aktivitas masyarakat dunia termudahkan olehnya. Mulai dari aktivitas bekerja, belajar, belanja

barang-barang, menikmati hiburan, dan masih banyak aktivitas yang lainnya. Oleh karenanya,

teknologi digital memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan masyarakat untuk

melakukan segala aktivitasnya. Teknologi digital yang hadir di abad ke 21 ini pun bermacammacam produknya, seperti yang sedang tren masa-masa sekarang adalah Augmented Reality

atau AR dan Virtual Reality atau VR, Artificial Intellegence atau AI, E-Money (Gopay, OVO,

DANA), Internet of Thinks atau IoT, dan yang terakhir Wireless atau Nirkabel. Kehadiran

teknologi digital di tengah-tengah masyarakat dunia telah mengubah cara hidup dan

berinteraksi masing-masing masyarakat sebagai makhluk sosial, tanpa terkecuali masyarakat

Indonesia. Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda -yang umumnya mengacu pada

mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, mereka

adalah generasi yang aktif menggunakan teknologi digital tersebut. Mereka tumbuh dan

mempelajari berbagai aspek teknologi digital, seperti media sosial, layanan daring, dan aplikasi

mobile. Teknologi digital telah berdampak secara signifikan terhadap masyarakat Indonesia,

khususnya generasi muda. Beberapa dampak umum terkait penggunaan teknologi digital bagi

generasi muda misalnya adalah akses informasi yang mudah, memungkinkan berkomunikasi

dari jarak jauh, menfasilitasi kemajuan e-commerce, memberikan akses pembelajaran online,

dan mempengaruhi gaya hidup dan kebiasan mereka.

Dalam sejarahnya dulu, generasi muda Indonesia memegang peran penting dalam

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi pergerakan, ide dan gagasan

mereka. Bila melihat sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia, lahirnya gerakan pemuda

Indonesia berawal dari kebijakan politik etis yang meyadarkan masyarakat pribumi terhadap

nasionalisme. Momen inilah yang kemudian menjadi titik awal semangat para pemuda untuk

bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dalam era teknologi digital, kemerdekaan

pun masih terasa begitu signifikan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa era teknologi digital itu

pun memiliki tantangan tersendiri bagi generasi muda. Teknologi digital yang semakin maju,

menjadikan generasi muda terbiasa dengan perangkat digital, akses internet, dan media sosial.

Mereka terhubung dengan dunia lebih luas dan memiliki akses mudah untuk mendapatkan

informasi. Bila melihat perspektif psikologi, teknologi digital memiliki dampak yang

signifikan pada generasi muda. Berikut beberapa dampaknya:

1. Interaksi sosial: Teknologi digital dapat mempengaruhi interaksi sosial dan kemampuan

sosial generasi muda. Penggunaan yang berlebihan dari media sosial dan komunikasi

melalui layar dapat mengganggu keterampilan sosial yang mendalam dan kemampuan

membentuk hubungan interpersonal yang kuat.

2. Kesehatan mental: Penggunaan yang berlebihan dan kurangnya batasan dalam

penggunaan teknologi dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti

kecanduan gangguan tidur, dan kecemasan. Mereka mungkin terasa tertekan oleh

ekspektasi sosial online, paparan terhadap konten yang tidak sehat, atau perbandingan

sosial yang sering terjadi di media sosial.

3. Efek pada perkembangan otak: penggunaan tteknologi digital yang berlebihan pada

usia muda dapat berdampak pada perkembangan otak dan fungsi kognitif. Beberapa

penelitian menunjukan bahwa paparan yang berlebihan terhadap layar atau perangkat

elektronik dapat memengaruhi konsentrasi, perhatian, dan kemampuan pemecahan

masalah.

4. Pendidikan dan pembelajaran: Teknologi digital juga telah mengubah cara generasi

muda belajar dan mengakses informasi. Penggunaan pendidikan digital e-learning telah

menjadi bagian integral dari sistem pendidikan, menyediakan sumber daya dan

platform pembelajaran yang lebih luas. Namun, tergantung pada penggunaannya,

penggunaan teknologi digital juga dapat menguburkan fokus dan memengaruhi kualitas

pembelajaran.

5. Identitas dan perbandingan sosial: Media sosial memainkan peran penting dalam

pembentukan identisan digital generasi muda dan sering kali menciptakan

kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini dapat

mempengaruhi harga diri, dan citra tubuh generasi muda.

Itulah beberapa dampak teknologi digital bagi generasi muda dalam perpektif psikologi. Saat

ini, tingkat penggunaan teknologi digital di kalangan generasi muda di Indonesia cukup tinggi.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, sekitar 94,1% dari

polulasi remaja di Indonesia antara usia 15-24 tahun menggunakan internet. Peningkatan

penggunaan teknologi digital di kalangan generasi muda ini didorong oleh faktor-faktor seperti

aksesibiltas yang lebih baik terhadap perangkat elektronik, peningkatan konektivitas internet

dan aplikasi mobile di Indonesia. Oleh karenanya, pemahaman akan makna kemerdekan bagi

generasi muda cukup serius untuk direnungkan. Bagaimana mereka dapat memahami,

merenungi makna kemerdekaan dengan lebih mendalam bila mereka sendiri tergerus oleh

gelombang teknologi digital yang bersifat maya.

Dalam era teknologi digital, tantangan bagi generasi muda adalah bagaimana mereka

memahami kemerdekaan dalam konteks teknologi. Generasi muda menghadapi beberapa

tantangan khusus dalam memahami kemerdekaan dalam konteks teknologi, antara lain:

1. Privasi dan Keamanan: Generasi muda perlu memahami tantangan yang terkait dengan

privasi dan keamana data pribadi mereka dalam penggunaan teknologi digital. Penting

bagi mereka untuk belajar mengenai peraturan privasi, pentingnya melindungi

informasi pribadi, serta bagaimana menghadapi risiko seperti kebocoran data dan

penipuan online.

2. Konten Digital: Generasi muda dihadapkan pada tugas untyuk memahami dan

menganalisis dengan kritis konten digital yang mereka temui. Mereka perlu belajar

membedakan antara informasi yang akurat dan tidak akurat, mengenali berita palsu,

dan melatih diri dalam literasi digital untuk memahami implikasi dan dampak dari

konten yang mereka konsumsi.

3. Kecanduan Digital: Kemungkinan adanya kecanduan terhadap teknologi digital

menjadi tentangan serius. Generasi muda perlu menyadari risiko dan mengembangkan

keterampilan untuk mengelola waktu dan penggunaan teknologi mereka, sehingga tidak terjebak dalam pola penggunaan yang tidak sehat dan mengganggu kehidupan mereka

sehari-hari.

4. Etika dan Tanggung Jawab: Generasi muda harus memiliki pemahaman tentang etika

dalam penggunaan teknologi digital. Mereka perlu menyadari bagaimana

menggunakan platform dan media sosial secara bertanggung jawab, menghormati

privasi orang lain, menanggapi isu-isu sensitif dengan sensitivitas, dan memberikan

kontribusi positif salam lingkungan digital.

5. Pengaruh Sosial dan Emosional: Pengaruh media sosial dan kehidupan online dapat

berdampak pada kesehatan sosial dan emosional generasi muda. Mereka perlu melatih

diri untuk mengelola perbandingan sosial, tekanan online, dan dampak negatif lainnya

yang mungkin muncul.

6. Keterampilan Digital: Generasi muda perlu mengembangkan keterampilan digital

untuk mengoptimalkan manfaat teknologi. Keterampilan seperti kemampuan pencarian

informasi, penguasaan alat-alat produktivitas digital, dan keterampilan komunikasi

online akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan

peluang teknologi digital.

Penting bagi generasi muda untuk menyuarakan kemerdekaan, agar mereka bisa

mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih oleh nenek moyang mereka yang mereka

nikmati sekarang. Generasi muda menyuarakan kemerdekaan melalui berbagai cara, seperti

melalui media sosial, aksi atau demontrasi, kampanye online, dan tulisan atau pidati di berbagai

platform. Mereka menggunakan wadah-wadah ini untuk mengungkapkan pendapat mereka,

menyuarakan isu-isu yang dianggap penting, dan berpartisipasi dalam perubahan sosial dan

politik. Ternologi dapat menjadi penghalang atau pembebasan, tergantung pada penggunaan

dan konteksnya. Di satu sisi teknologi dapat menjadi penghalang dalam menyuarakan

kemerdekaan jika pemerintah atau entisan lain membatasi akses dan sensor informasi atau

aktivitas online, dan sebaliknya.

Pada akhirnya, sangat penting bagi generasi muda untuk menjaga semangat kemerdekaan di

era teknologi digital ini. Dengan menemukan keseimbangan antara kebebasan digital dan

bertanggung jawab dalam memelihara nilai-nilai kemerdekan. Dengan semangat kemerdekaan

yang menggelora dan menggebu-gebu generasi muda siap untuk merdeka, bebas, dan tidak

terbelenggu oleh rantai-rantai penjajahan apapun bentuknya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN | Program Beasiswa Islamic Call College, Libya | S1, S2, S3 | 2023

Assalamualaikum sobat Penutut Ilmu, gimana Kabarnya kalian, Semoga Selalu dalam Keadaan Sehat wal 'afiat dan Selalu Dalam Lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala Amin ya rabb Al- amin.  Alhamdulillah segala puji bagi Allah, setelah menunggu kurang lebih 3 - 6 Bulan Akhirnya atas izin Allah SWT. Pendaftaran Program Beasiswa Islamic Call College, Libya  resmi dibuka. Nah, bagi sobat Penutut Ilmu yang berminat untuk Melanjutkan Studi S1, S2, S3-nya di Negara yang dijuluki seribu Huffadz ini, bisa nih untuk Mendaftar kan diri. Berikut  Syarat - syarat yang harus dipenuhi  : PROGRAM SARJANA S1 PERSYARATAN  1. Sehat Jasmani dan Rohani 2. Usia 17 sampai 23 Tahun. 3. Melampirkan Berkas- berkas Yang Dibutuhkan 4. Dinyatakan lulus tes Penerimaan   5. Telah Lulus dari Jenjang SMA\SEDERAJAT Dengan nilai Minimal JAYYID JIDDAN  6. Mengisi formulir pendaftaran 7. Terakhir Pengumpulan Berkas untuk jurusan umum 1 April 2023  6. Terakhir Pengumpulan Berkas untuk jurusan agama Islam 20 April 2023  BE

Materi Marhala Dasar, Belajar Bahasa Arab KKMI Libya Via WhatsApp

الكَلَأمُ (    Al-kalam ) A.     تَعْرِيْفُ الكَلَامِ   ( Pengertian Kalam )             الكَلَام ( Kalam ) berasal dari Bahasa Arab, yaitu كَلَّمَ - يُكَلِّمُ   yang artinya berbicara. Sedangkan, kata الكَلَام artinya perkataan atau pembicaraan. Definisi Kalam menurut Ahli Nahwu النَحْوُ     adalah : الكَلاَمُ هُوَ اللَّفْـــظُ المُرَكَبُ المُفِيْدُ بِالوَضْـعِ Kalam adalah suatu perkataan yang tersusun yang memberikan faedah atau makna yang lengkap. Jadi, Kalam dalam Bahasa Arab   memiliki 4 syarat, yaitu : 1-       اللّفْظُ ( Al-lafzu ) yaitu suara ucapan kalimat atau perkataan. Contohnya : المَسْجِدُ   ( Masjid ) كِتَابُ   ( Kitab ) كُرَّاسَةٌ ( Buku tulis ) قَلَمٌ   ( Pena ) dan lain sebagainya. 2-       الْمُرَكَبُ ( Al-Murakabu ) yaitu yang tersusun, kalam yang kita ucapkan mesti tersusun dari dua kata atau tiga kata atau lebih dari itu. Contohnya : ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلى المَدْرَسَة   ( Muhammad pergi ke sekolah ) مُحَمَّدٌ قَائِمٌ   ( Muhamma

ENGLISH LOOP : 10 SLANG MILENIAL POPULER

  Oleh Immas Redeon Sabtu, 05 september 2020   Sejarah singkat bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa Jermanik yang berkembang pada abad pertengahan. English sendiri berasal dari epinom  Angle , suku yang mendiami wilayah Anglen, Jerman utara. Pada awalnya, bahasa Inggris berkembang di kerajaaan Anglo-Saxon Britania, lalu mendapat pengaruh dari bahasa Norse Kuno setelah penaklukan Viking pada abad 10.  Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad 11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat sedikit pengaruh dari bahasa Prancis (Norman). Pada abad 15, Bahasa Latin juga ikut berperan mempengaruhi perkembangan bahasa Inggris. Perpaduan dari berbagai bahasa ini menyebabkan dialek bahasa Inggris sangat beragam bentuknya. Mulai dari ejaan, penulisan, bahkan istilah (idiom). Di era modern ini, secara umum ada dua jenis bahasa Inggris yang dijadikan acuan internasional, yakni English America (bahasa Inggris Amerika) dn English British(bahasa Inggris Britania). Bahasa Inggris adalah bah