Langsung ke konten utama

ARTIKEL KEMERDEKAAN فتحا مبينا

فتحا مبينا 

Hadiah Kemerdekaan Dari Yang Maha Esa

Kemerdekaan merupakan keadaan suatu bangsa atau negara yang

pemerintahannya diatur oleh bangsanya sendiri tanpa intervensi pihak asing.

Kemerdekaan suatu negara erat kaitannya dengan kedaulatan terhadap wilayah

teritorial negara. Dahulu Indonesia dikenal dengan Nusantara yang terbentuk dari

komunitas Islam, Hindu, Budha dan animisme yang merupakan negara merdeka

sebelum para penjajah menyerang. Kemerdekaan tidaklah diraih hanya dengan

perjuangan semata. Betapa banyak yang berjuang, tetapi tidak mendapatkan apaapa. Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya dengan tekat perjuangan dan

kalimat tauhid ال إله إال هللا hanya karena Allah lah kemerdekaan itu dapat dicapai.

Tahun 1494 terjadilah Perjanjian Tordesillas, yaitu membagi dunia baru

diluar Eropa menjadi dua bagian, yaitu bagian timur dan barat yang dimiliki oleh

Portugal dan Spanyol. Perjanjian ini diprakarsai oleh Paus Alexander VI. Maka

Paus mengumpulkan dua pasukan dan kerajaan besar, yaitu Portugal dan Spanyol

dengan membawa misi 3G (Gold,Glory dan Gospel) dan membagi bumi menjadi

dua bagian, yaitu Timur dan Barat. Maka ditugaskanlah Spanyol untuk melakukan

ekspansi ke arah Barat dan Portugal ke arah Timur.

Tahun 1511 sampailah Portugis di Nusantara membawa misinya 3G. Dan

kedatangan mereka tidak disambut baik oleh masyarakat Nusantara dikarenakan

misi yang mereka bawa. Sehingga terjadilah banyak konflik dan peperangan kala

itu. Ketika Portugis datang pertama kali dinusantara, mereka langsung melakukan

misi yang telah mereka bawa yaitu 3G salah satunya Gospel (menyebarkan ajaran

agama Kristen). Maka dibangunlah satu pusat ibadah yang diberi nama Igreja yang

kemudian hari dikenal dengan nama Greja. Inilah awal mula masuknya agama

Kristen di Nusantara. Dengan membawa agama yang berbeda dengan penduduk

lokal dan juga melakukan ekspansi maka disebutlah Portugis sebagai Penjajah.

Dengan suksesnya misi 3G yang dilakukan Portugis kala itu, maka pada

tahun 1521 pasukan Spanyol yang mulanya melakukan ekspansi di bagian Barat

dan tidak menghasilkan apapun kemudian beralih ke bagian Timur. Portugis yang

merasa ada ancaman dan persaingan, maka dibangunlah benteng-benteng di

tepian pantai termasuklah Sunda Kelapa yang merupakan daerah kekuasaan

Kerajaan Pajajaran yang mengakibatkan terjadinya kekacauan. Melihat kekacauan

yang dilakukan Portugis saat itu, maka Kerajaan Pajajaran mengutus seorang

panglima pasukan Cirebon yang bernama Fatahillah atau disebut juga Faletehan

untuk melepaskan Sunda Kelapa dari jajahan Portugis. Tahun 1527 dengan izin

Allah SWT. akhirnya Sunda Kelapa ditaklukkan. Maka sebagai bentuk syukur atas

kemenangan tersebut, terenungkanlah untuk mengganti nama Sunda Kelapa

menjadi Fathammubina yang terinspirasi dari Surah ke-48 الفتح ayat 1

 yang artinya “Sungguh Kami telah memberikan kepadamu (مُّبِيْنًا فَتْحًا لَكَفَتَحْنَا اِنَّا)

kemenangan yang nyata”. Karena mustahil kemenangan ini didapatkan kecuali

atas izin dan kehendak Allah SWT. Maka dinamakanlah Fathammubina yang

dalam bahasa lokal disebut dengan Jayakarta yang kemudian hari di kenal dan

disingkat menjadi Jakarta.

Pada kisaran tahun 1638 terjadilah perjanjian bahwa Belanda terbebas dari

jajahan Prancis dan Spanyol. Dan sebelum perjanjian tersebut, tahun 1619 tatkala

melihat Portugis melemah di Nusantara ternyata Belanda telah mengirim

pasukannya menuju wilayah Jayakarta yang kemudian diganti menjadi Batavia

dan mendirikan VOC. Inilah awal mula Belanda datang ke Nusantara sebagai

penjajah dan tidak menghilangkan misi 3G yang telah di bawa Portugis.

Selama ratusan tahun Indonesia dijajah, hingga akhirnya pada tahun 1905

berkumpullah para ulama untuk merumuskan bahwa Indonesia harus merdeka

dan bersatu untuk melawan penjajah. Maka terbentuklah suatu perhimpunan yg

diberi nama Jami’atul khair dan diundanglah para ulama dan disepakati bahwa

kita harus membuat pendidikan yang berkualitas dan bersatu dalam hal ekonomi,

politik, dll. Belanda yang merasakan bahaya akan perhimpunan ini dan tidak

mungkin bisa dihancurkan seketika, maka dibuatlah persaingan agar terjadi

perpecahan dan membuat perhimpunan ini padam. Jami’atul khair dalam bahasa

lokal berarti Perkumpulan Kebaikan dan dalam bahasa Jawa disebut dengan Boedi

Oetomo, maka pada tanggal 20 Mei 1908 didirikanlah suatu organisasi dengan

nama yang sama yaitu Boedi Oetomo untuk meningkatkan nasionalisme dan

menghambat perkembangan Jami’atul khair termasuk menghilangkan isu-isu

untuk membuat suatu kemerdekaan. Tetapi usaha tersebut tidak membuahkan

hasil hingga akhirnya Indonesia berhasil mengambil alih kekuasaan dan mengusir

Belanda dari jajahan. Dengan kemenangan ini ternyata Indonesia belum merdeka

dan penjajahan belum berakhir hingga Jepang datang untuk menyerang Indonesia.

Pengaruh perang dunia II bagi bangsa Indonesia dapat dilihat sejak tahun

1942. Indonesia adalah salah satu wilayah yang menjadi target perluasan negara

Jepang. Akibatnya bangsa Indonesia diduduki oleh penguasa militer Jepang.

Selama 3,5 tahun Indonesia berada di bawah penjajahan Jepang. Akibat penjajahan

Jepang tersebut bangsa Indonesia mengalami tekanan politik dan penderitaan

ekonomi dan sosial. Perginya penjajah Belanda diganti oleh Jepang justru

membawa penderitaan yang lebih hebat bagi bangsa Indonesia. Tetapi karena

Perang Dunia II, bangsa Indonesia mendapat keuntungan dengan kondisi

kekalahan Jepang. Menjelang kekalahan Jepang dalam PD II, Jepang telah

membentuk BPUPKI dan PPKI yang sangat besar artinya bagi persiapan

membentuk negara Indonesia.

Perang dunia II juga berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia. Pengaruh

yang sangat penting adalah pendudukan Jepang terhadap Indonesia. Nafsu

menjadi pemimpin Asia Timur Raya mendorong Jepang untuk meluaskan

kekuasaan sampai di Indonesia. Gerak pasukan Jepang masuk ke Indonesia dan mengalahkan Belanda. Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang tanggal 8

Maret 1942 di Kalijati, Subang Jawa Barat. Dari tahun 1942-1945 bangsa Indonesia

berada di bawah pemerintahan Jepang. Penjajahan Jepang selama 3,5 tahun

mempunyai pengaruh bagi kehidupan politik, sosial, dan ekonomi bangsa

Indonesia.

Secara politik terjadi pergantian pemerintahan di Indonesia. Belanda yang

kalah perang melawan Jepang akhirnya digantikan kedudukannya sebagai

penjajah di Indonesia. Setelah penyerahan 8 Maret 1942, secara resmi bangsa

Indonesia di bawah kekuasaan Jepang. Secara politik terjadi pergantian

pemerintahan di Indonesia. Belanda yang kalah perang melawan Jepang akhirnya

digantikan kedudukannya sebagai penjajah di Indonesia. Setelah penyerahan 8

Maret 1942, secara resmi bangsa Indonesia di bawah kekuasaan Jepang.

Jepang sangat ketat mengawasi berbagai organisasi pergerakan

kebangsaan Indonesia. Berbagai organisasi yang tumbuh pada masa pendudukan

Jepang berada di bawah kontrol sangat keras. Mereka dipaksa tunduk pada

berbagai aturan yang ditetapkan oleh Jepang. Untuk menyikapi hal ini para tokoh

pergerakan melakukan siasat seperti yang dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta.

Mereka tetap mau bekerjasama dengan Jepang, tetapi secara diam-diam

melakukan penggalangan kekuatan untuk meneruskan perjuangan pergerakan

kebangsaan. Melalui Putera misalnya, Bung Karno selalu menggalang koordinasi

dengan berbagai kaum pergerakan. Pengaruh politik terjadi perubahan drastis

ketika Jepang semakin terdesak oleh Sekutu. Jepang berusaha menarik simpati

sebaik mungkin bagi bangsa Indonesia denganmemberikan janji kemerdekaan.

Akhirnya dibentuklah BPUPKI dan PPKI sebagai keseriusan Jepang akan

memberikan kemerdekaan. Tetapi sebelum Jepang memberikan kemerdekaan

bagi bangsa Indonesia, Jepang telah mengalami kekalahan dalam PD II.

Kondisi sosial bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang sangat

memprihatinkan. Untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang,

diperlukan bantuan tenaga yang lebih besar. Hingga Jepangpun melakukan

rekruitmen anggota romusha (tenaga kerja paksa) yang dikerahkan untuk

membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya.

Sebagian besar romusha adalah penduduk yang tidak berpendidikan. Meraka

terpaksa melakukan kerja rodi ini dikarenakan takut pada Jepang. Dalam bekerja,

mereka layaknya sebagai binatang. Makanan tidak terjamin, kesehatan sangat

minim, sementara pekerjaan sangat berat. Ribuan rakyat Indonesia meninggal

akibat romusha. Mendengar nasib romusha yang sangat menyedihkan, banyak

pemuda yang meninggalkan kampungnya. Mereka takut akan dijadikan romusha.

Akhirnya, banyak desa yang sebagian besar didiami kaum perempuan, orang tua,

dan anak-anak.

Kejahatan Jepang yang sangat menyakitkan adalah pemaksaan wanitawanita untuk menjadi Jugun Ianfu. Jugun Ianfu adalah wanita yang dipaksa Jepanguntuk menjadi pelacur. Mereka di bawa ke pos-pos Jepang, atau medan

pertempuran Jepang, guna memenuhi nafsu tentara Jepang. Akibat eksploitasi

ekonomi dan tenaga bangsa Indonesia menyebabkan kemiskinan dan penyakit

sosial merajalela. Kondisi kesehatan sebagian besar rakyat Indonesia

memprihatinkan karena kekurangan gizi. Gelandangan dan pengemis ditemukan

di berbagai tempat. Demikianlah akibat perang dunia dan pendudukan Jepang di

Indonesia selama tahun 1942-1945. Di balik penderitaan bangsa Indonesia yang

sangat mengenaskan, kita akhirnya memperoleh keberhasilan dalam mencapai

kemerdekaan.

Kemerdekaan Indonesia tentu bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan.

Strategi dan usaha perjuangan para pendahulu kita yang gigih dan penuh

kesabaran merupakan bukti nyata upaya memberikan warisan kepada kita.

Dengan izin dan kehendak Allah SWT. maka tidak butuh waktu lama untuk suatu

kemerdekaan. 40 tahun setelah terbentuknya Jami’atul Khair tahun 1905 akhirnya

hari kemerdekaan yang menjadi tonggak awal kebebasan Indonesia dari belenggu

penjajahan pun dapat dilaksanakan. Induk dari segala bulan ialah bulan Ramadhan

dan induk dari segala hari ialah hari Jumat, bertemu dua kemulian Sayyidul

Ayyam dan Sayyidus Syuhur bertepatan dengan 17 Agustus 1945 pada hari jumat

pukul 10.00 WIB di bulan suci Ramadhan dalam keadaan berpuasa dilaksanakan

lah proklamasi kemerdekaan Indonesia di jalan Pegangsaan Timur No.56 yang

merupakan rumah wakaf dari seorang pengusaha muslim keturunan Yaman yang

sangat cinta dengan negara kesatuan Republik Indonesia.

“Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17-8-‘05 Wakil-wakil bangsa Indonesia.”

Setelah teks proklamasi selesai disusun, muncul permasalahan tentang

siapa yang harus menandatangani teks tersebut. Hatta mengusulkan agar teks

proklamasi itu ditandatangani oleh seluruh yang hadir sebagai wakil bangsa

Indonesia. Namun dari golongan muda Sukarni mengajukan usul bahwa teks

proklamasi tidak perlu ditandatangani oleh semua yang hadir, tetapi cukup oleh

Soakarno dan Hatta saja atas nama bangsa Indonesia, dan Soekarno-lah yang

nantinya membacakan teks proklamasi tersebut.

Proklamasi 17 Agustus 1945 itu memiliki andil yang kuat dari perjuanganperjuangan para ulama. Karena itulah kalimat takbir yang diteriakkan Bung Tomo

di Surabaya الله أكبر الله أكبر الله أكبر yang artinya Allah maha besar Allah maha kuasa,

maka dengan kalimat inilah bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya

serta mengapresiasi dan menanamkannya dalam UUD 1945 (atas berkat rahmat

Allah yang maha kuasa) kalimatnya “Allah” tiada yang lain, karena hanya Allah lah

kemerdekaan ini bisa dicapai (dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur)

maka keinginan dicantumkan setelah kalimat Allah yang maha kuasa, karena dari

dulu memang mempunyai keinginan luhur “ayo merdeka, ayo merdeka” tapi belum tercapai. Maka dipercepatlah keinginan luhur itu berkat rahmat Allah yang

maha kuasa (maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya).

Dari situlah kemudian dirumuskan pokok dasar Pancasila “Ketuhanan yang maha

Esa”, dalam agama Islam “esa” memiliki arti “Ahad” dan itu tercantum dalam AlQur’an surah ke-112 Al-Ikhlas ayat 1 ( قل هوالله أحد) yang kemudian ditafsirkan denga َ

perlindungan dari negara pasal 29 ayat 1 (Negara berdasar atas ketuhanan yang

maha esa) dan pasal 29 ayat 2 (Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut

agama dan kepercayaannya).

Hari ini 17 Agustus 2023 walaupun hari kemerdekaan Indonesia sudah

terlewati 78 tahun lamanya, jasa para pahlawan dan pengalaman mereka

memperjuangkan hari kemerdekaan yang jatuh tepat pada tanggal 17 Agustus

1945 tetap terasa hingga sekarang yang diabadikan dengan memperingati hari

kemerdekaan setiap tahunnya tanggal 17 Agustus. Tidak terasa kita kembali akan

memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang tahun ini merupakan

tahun yang ke-78, ini berarti kita sudah menikmati kemerdekaan selama 78tahun.

Kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini tentunya bukanlah didapatkan

dengan mudah, tetapi melalui perjuangan yang panjang dengan pengorbanan jiwa

dan raga dari para pejuang kita yang tentunya diridhai oleh Alah SWT. Hanya satu

pilihan yang harus diambil para pahlawan kita dalam melawan para penjajah yaitu

merdeka atau mati, dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah. Betapa

banyak para pahlawan yang gugur baik pada saat memperjuangkan kemerdekaan

maupun dalam mempertahankan kemerdekaan. Kita harus menyadari bahwa

kemerdekaan bangsa ini memang mahal dan bahkan terlalu mahal, karena lahir

dari tetesan air keringat, linangan air mata dan ceceran darah para pahlawan.

Sebagai bentuk syukur kita terhadap semua perjuangan yang telah dilakukan para

pejuang, maka hendaklah kita menjaga kemerdekaan ini dalam bingkai Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang

positif demi terwujudnya persatuan Indonesia serta masyarakat yang sejahtera

dan berkeadilan sebagaimana tercantum dalam prinsip dasar negara Indonesia,

yaitu Pancasila. Kita menyadari bahwa di era demokrasi ini banyak sekali

persoalan yang melanda negeri ini, namun kita tidak boleh pesimis dan kehilangan

semanagat, kita harus selalu optimis dan mencontoh perjuangan yang dilakukan

oleh para pahlawan, semangat nasionalisme harus tetap dibangun dalam

menghadapi semua tantangan yang akan kita hadapi dikemudian hari. Oleh karena

itu dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-78 ini, kita jangan hanya

melihat dari aspek serimonialnya saja, seperti melakukan berbagai kegiatan

lomba-lomba yang dilakukan oleh masyarakat atau dengan mengikuti Upacara

bendera yang kita peringati setiap tanggal tujuh belas dengan penuh kegembiraan,

tetapi juga perlunya kita memaknai dan menghayati bagaimana kemerdekaan itu

dapat diperoleh dengan susah payah dengan pengorbanan jiwa dan raga sehingga

kita dapat memiliki rasa empati dan dapat menghargai pengorbanan yang

dilakukan oleh pendahulu kita. Tentunya hal ini dapat kita lakukan dengan

mengisi kemerdekaan ini dengan menanamkan rasa nasionalisme setiap warga negara sebagai landasan dalam menjaga keutuhan negara kesatuan Republik

Indonesia yang kita cintai.

Dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-78 ini, marilah kita jadikan

moment ini sebagai introspeksi diri terhadap apa yang telah kita lakukan untuk

bangsa ini, bukan memperdebatkan dan meributkan hal-hal yang tidak penting.

Mari kita hilangkan sifat merasa paling pintar dan mau menang sendiri, sifat egois,

baik individu maupun kelompok. Hari kemerdekaan tahun ini marilah kita bekerja

sama untuk membangun bangsa dan negara ini menjadi lebih baik. Tentu “Bekerja

Bersama” memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu ajakan kepada segenap

masyarakat Indonesia untuk merangkul dan mengedepankan asas kebersamaan.

Melalui semboyan ini pula masyarakat diingatkan untuk kembali bersama-sama

bersatu dalam perbedaan dan melanjutkan perjuangan untuk menjadi bangsa

yang terhormat. Dan untuk mewujudkan itu semua kita perlu bekerja dan

membangun negeri ini dalam suatu kebersamaan, hampir bisa dipastikan kita

tidak akan dapat membangun negeri ini tanpa ada persatuan dan kesatuan yang

dilandasi kebersamaan. Bapak Proklamator kita, Bung Karno pernah mengatakan

bahwa negara ini bukan milik suatu golongan, Ras, Suku, agama, ataupun

kelompok tetapi negara ini adalah milik kita Bersama Bangsa Indonesia,

sebagaimana teks Proklamasi yang ditanda tangani atas nama bangsa Indonesia.

Mencermati apa yang dikatakan Bung Karno, menunjukkan bahwa sejak awal

kemerdekaan ini memang diperoleh dengan berjuang bersama-sama tanpa ada

perbedaan, sehingga kita harus menjaga dan membangunnya juga secara

bersama-sama pula. Bekerja dalam kebersamaan harus ditanamkan dalam hati

sanubari dan dijadikan semboyan dalam memotivasi masyarakat untuk bekerja

sehingga apa yang kita cita-citakan bersama dapat segera terwujud. Keberhasilan

dalam membangun suatu bangsa tidak boleh dilihat hanya dari aspek fisiknya saja

tetapi juga harus dilihat dari aspek moralitas, agar kerja dan hasil yang dicapai

senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Kita harus menghindari provokasi dan

tidak menyebarkan berita bohong (hoax) yang marak akhir-akhir ini melalui

media sosial dan juga menghindari rasa curiga yang berlebihan, baik individu

maupun kelompok yang dapat menimbulkan fitnah. Karena kesemuanya itu akan

dapat merusak kebersamaan dan persatuan kita dan akhirnya akan menghambat

kemajuan bangsa dan negara kita.

Perjuangan bangsa Indonesia bukan hanya dari masa lalu, tetapi hari ini,

hari esok, dan selamanya. Di Balik kemerdekaan ada perjuangan, dan perjuangan

kita belum berakhir sampai disini. Nasib bangsa tidak akan berubah jika kita tak

mengubahnya, jangan mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga

warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, pekerjaan kita belum

selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak keringat. Mari sama-sama

berjuang, mari kita perjuangkan bersama Indonesia adil dan sejahtera. Bersamasama kita bangun Indonesia yang lebih baik, karena Indonesia akan terlihat indah

jika kita tetap bersama untuk saling menolong. Merah darahku adalah ungkapan

bahwa semangat yang berkobar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir 

dan putih tulangku adalah mental baja yang tidak akan pernah pudar, walau

panasnya peluru menembus tubuh. Sekali merdeka, tetap merdeka! Bersatu kita

teguh bercerai kita runtuh. Mabruk alfa mabruk, semoga persatuan ini bisa tetap

terjaga demi Indonesia.Merdeka!!! NKRI harga mati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN | Program Beasiswa Islamic Call College, Libya | S1, S2, S3 | 2023

Assalamualaikum sobat Penutut Ilmu, gimana Kabarnya kalian, Semoga Selalu dalam Keadaan Sehat wal 'afiat dan Selalu Dalam Lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala Amin ya rabb Al- amin.  Alhamdulillah segala puji bagi Allah, setelah menunggu kurang lebih 3 - 6 Bulan Akhirnya atas izin Allah SWT. Pendaftaran Program Beasiswa Islamic Call College, Libya  resmi dibuka. Nah, bagi sobat Penutut Ilmu yang berminat untuk Melanjutkan Studi S1, S2, S3-nya di Negara yang dijuluki seribu Huffadz ini, bisa nih untuk Mendaftar kan diri. Berikut  Syarat - syarat yang harus dipenuhi  : PROGRAM SARJANA S1 PERSYARATAN  1. Sehat Jasmani dan Rohani 2. Usia 17 sampai 23 Tahun. 3. Melampirkan Berkas- berkas Yang Dibutuhkan 4. Dinyatakan lulus tes Penerimaan   5. Telah Lulus dari Jenjang SMA\SEDERAJAT Dengan nilai Minimal JAYYID JIDDAN  6. Mengisi formulir pendaftaran 7. Terakhir Pengumpulan Berkas untuk jurusan umum 1 April 2023  6. Terakhir Pengumpulan Berkas untuk jurusan agama Islam 20 April 2023  BE

Materi Marhala Dasar, Belajar Bahasa Arab KKMI Libya Via WhatsApp

الكَلَأمُ (    Al-kalam ) A.     تَعْرِيْفُ الكَلَامِ   ( Pengertian Kalam )             الكَلَام ( Kalam ) berasal dari Bahasa Arab, yaitu كَلَّمَ - يُكَلِّمُ   yang artinya berbicara. Sedangkan, kata الكَلَام artinya perkataan atau pembicaraan. Definisi Kalam menurut Ahli Nahwu النَحْوُ     adalah : الكَلاَمُ هُوَ اللَّفْـــظُ المُرَكَبُ المُفِيْدُ بِالوَضْـعِ Kalam adalah suatu perkataan yang tersusun yang memberikan faedah atau makna yang lengkap. Jadi, Kalam dalam Bahasa Arab   memiliki 4 syarat, yaitu : 1-       اللّفْظُ ( Al-lafzu ) yaitu suara ucapan kalimat atau perkataan. Contohnya : المَسْجِدُ   ( Masjid ) كِتَابُ   ( Kitab ) كُرَّاسَةٌ ( Buku tulis ) قَلَمٌ   ( Pena ) dan lain sebagainya. 2-       الْمُرَكَبُ ( Al-Murakabu ) yaitu yang tersusun, kalam yang kita ucapkan mesti tersusun dari dua kata atau tiga kata atau lebih dari itu. Contohnya : ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلى المَدْرَسَة   ( Muhammad pergi ke sekolah ) مُحَمَّدٌ قَائِمٌ   ( Muhamma

ENGLISH LOOP : 10 SLANG MILENIAL POPULER

  Oleh Immas Redeon Sabtu, 05 september 2020   Sejarah singkat bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa Jermanik yang berkembang pada abad pertengahan. English sendiri berasal dari epinom  Angle , suku yang mendiami wilayah Anglen, Jerman utara. Pada awalnya, bahasa Inggris berkembang di kerajaaan Anglo-Saxon Britania, lalu mendapat pengaruh dari bahasa Norse Kuno setelah penaklukan Viking pada abad 10.  Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad 11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat sedikit pengaruh dari bahasa Prancis (Norman). Pada abad 15, Bahasa Latin juga ikut berperan mempengaruhi perkembangan bahasa Inggris. Perpaduan dari berbagai bahasa ini menyebabkan dialek bahasa Inggris sangat beragam bentuknya. Mulai dari ejaan, penulisan, bahkan istilah (idiom). Di era modern ini, secara umum ada dua jenis bahasa Inggris yang dijadikan acuan internasional, yakni English America (bahasa Inggris Amerika) dn English British(bahasa Inggris Britania). Bahasa Inggris adalah bah