الحمدلله حمدا كثيرا طبيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضى ،أشهد ان لا الٰه الا الله وحده لا شريك له وأ شهد أن محمد عبده ورسوله
Siapakah yang membuat Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah rela meninggalkan sholat
sunnah dan hanya melaksanakan sholat wajib demi bermudzakarah dengan anak muda itu ?
Bahkan sampai Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan : “Tidak ada ulama yang pernah kami
temui seperti dia .Ia adalah seorang pemuda yang bernama Abu Zur’ah Ar Razi rahimahullah.Di masa kecilnya ada seorang ulama yang berfirasat bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi
orang besar ,hafidzul quran ,ahli ilmu,dan banyak hal.Ibrahim bin Musa Ar Razi adalah guru
pertamanya beliau.Dan dari gurunya juga Abu Zur’ah mencatat hadist 100,000 riwayat diusianya yang masih belia.
Ahmad bin hanbal berkata : “Ada lebih dari 700,000 hadist shahih ,namun pemuda ini – Abu Zur’ah Ar Razi telah menghafal 600,000 hadist .Dan Abu Zur’ah pernah berkata: “ Setiap kali
telingaku mendengar ilmu ,hatiku pasti langsung mengukirkannya dengan kuat ,seringkali aku
harus menutup kedua telingaku ,disaat melewati pasar kota Baghdad karena melintasi di depan
toko-toko yang memperdengarkan suara para perempuan yang bernyanyi ,aku khawatir jika
mendengarkannya ,hatiku pun langsung mengukirkannya dengan kuat.Kemasyhuran Abu Zur’ah
di dalam ilmu hadist telah menyebar ke seluruh penjuru dunia islam ,dan beberapa murid beliau
diantaranya Imam Muslim,Imam Tirmidzi,An-Nasai,Ibnu Majah,Ishaq bin Musa,Abu Hatim.
Rihlahnya untuk mempelajari ilmu hadist pertama kali pada usia 13 tahun ke Kufah.Disana
menetap selama 10 bulan.Abu Zur’ah Ar Razi berkata: “Aku menghabiskan waktu selama 4
tahun lebih 6 bulan dalam rihlah keduaku ke Syam ,Irak,dan Mesir.Selama itu aku tidak pernah
memasak barang seperiukpun dengan tanganku sendiri.Coba bayangkan perjuangan dan
pengorbanan beliau dalam rihlah/menuntut ilmu ,atau berapa jarak yang beliau tempuh
,bahkan ancaman gangguan perampok di jalanan atau biaya yang sangat banyak di dalam perjalanan.
Ketika itu Abu Ja’far Muhammad bin Ali juru tulis Abu Zur’ah berkata : “Kami menjenguk Abu
Zur’ah di Masyahran yang sedang dalam sakaratul maut dan disitu ada Abu Hatim ,Ibnu Warah
,Al Mundzir bin Syadzan dan ulama ulama yang lainnya .Mereka kemudian menyebut hadist
tentang talqin : لقّنوا موتكم لا إله الا الله .Tetapi mereka segan mentalqin Abu Zur’ah Ar Razi ,lalu
mereka berkata : “Mari kita bacakan hadistnya.
*Ibnu Warah berkata : “ Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim , bahwasanya dia berkata
:”Telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far dari Shalih sampai mengatakan Ibnu
Abi ,tapi tidak bisa menyelesaikannya .
*Lalu setelah itu Abu Hatim maju dan berkata : “Telah menceritakan kepada kami Bundar
,bahwasanya dia berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Abdul Hamid bin
Ja’far dari Shalih akan tetapi setelah itu tidak dapat menyelesaikannya ,sementara yang lain diam.
*Maka dalam kondisi sakaratul maut Abu Zur’ah Ar Razi berkata : “Telah berkata menceritakan
kepada kami Bundar bahwasanya dia berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari
Abdul Hakim bin Ja’far dari Shalih bin Abi Arib dari Katsir bin Murrah dari Muadz bin Jabal
Radhiyallahu Anhu berkata: “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa pada akhir perkataannya mengucapkan Laa Ilaahaillah maka dia akan masuk
surga.”Lalu setelah mengucapkan itu Abu Zur’ah Ar Razi menghembuskan nafas terakhirnya.Itulah seorang ulama yang senantiasa istiqomah dalam hidupnya untuk mempelajari hadist Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam.Semoga Allah merahmatinya dan bermanfaat bagi muslimin seluruhnya.
Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang cukup bagi para pembaca.
Burhanuddin AL-FARHANI
Dep. Kesejahteraan
Komentar